Pentagon Konfirmasi Pasukan AS akan Operasikan Pertahanan Rudal THAAD di Israel
TRIBUNNEWS.COM- Pentagon konfirmasi pasukan AS akan operasikan pertahanan rudal THAAD di Israel.
Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa para pemimpin militer AS "mempertaruhkan nyawa prajurit mereka dengan mengirim pasukan AS untuk membela Israel"
Militer AS akan mengirim baterai pertahanan rudal dan pasukan untuk mengoperasikannya di Israel, Pentagon mengatakan pada 13 Oktober, di tengah peringatan dari Iran bahwa Washington harus menjauhkan semua pasukan militer AS dari Israel.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengizinkan pengerahan baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) atas arahan Presiden Joe Biden, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
AS berupaya membantu memperkuat pertahanan udara Israel menyusul serangan rudal balistik Iran berskala besar terhadap pangkalan udara Israel pada 1 Oktober.
Teheran meluncurkan serangan rudal balistik sebagai balasan atas berbagai agresi yang dilakukan oleh Tel Aviv, termasuk pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada bulan Juli dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September.
"Tindakan ini menggarisbawahi komitmen kuat Amerika Serikat untuk membela Israel, dan untuk membela warga Amerika di Israel, dari serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran," kata juru bicara Pentagon, Mayjen Pat Ryder.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyampaikan peringatan kepada para pemimpin AS dalam sebuah pernyataan pada X, mengatakan mereka mempertaruhkan nyawa prajurit mereka dengan mengirim mereka ke Israel.
“AS telah mengirimkan sejumlah besar senjata ke Israel. Kini, AS juga membahayakan nyawa pasukannya dengan mengerahkan mereka untuk mengoperasikan sistem rudal AS di Israel. Meskipun kami telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa hari terakhir untuk menahan perang habis-habisan di wilayah kami, saya katakan dengan jelas bahwa kami tidak memiliki batasan dalam membela rakyat dan kepentingan kami,” kata Araghchi.
AP mencatat bahwa menurut laporan April oleh Congressional Research Service, militer AS memiliki tujuh baterai THAAD.
Masing-masing terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, menampung 48 pencegat, peralatan radio dan radar, dan membutuhkan 95 tentara untuk mengoperasikannya.
THAAD dianggap sebagai sistem pelengkap sistem pertahanan rudal Patriot, tetapi dapat mempertahankan wilayah yang lebih luas.
Sistem ini dapat mengenai target pada jarak 150 hingga 200 kilometer.
Para pemimpin Israel mengklaim mereka sedang mempersiapkan diri untuk melancarkan respons militer yang keras terhadap serangan Iran, termasuk kemungkinan mengebom program energi nuklir Iran.
Namun, laporan New York Times pada 7 Oktober meragukan klaim ini, dengan mengatakan bahwa "mantan dan pejabat senior Israel saat ini mengakui keraguan tentang apakah negara itu memiliki kemampuan untuk melakukan kerusakan signifikan pada fasilitas nuklir Iran."
SUMBER: THE CRADLE