“Saya pikir pemerintah membiarkan sandera dan mereka tidak peduli apakah mereka meninggal.”
Dia meyakini strategi Israel saat ini di Gaza merupakan bagian dari rencana besar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tetap berkuasa.
“Tak ada kaitannya dengan pertimbangan keamanan,” katanya.
David mengklaim Netanyahu ingin perang terus terjadi agar dia tidak diseret ke pengadilan karena sejumlah kasus yang membelitnya dan tanggung jawabnya atas serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023.
Sementara itu, Yavgil Lev, pakar di Universitas Terbuka di Israel, mengatakan Rencana Jenderal cacat secara moral.
Rencana itu menandakan adanya kekurangan dalam pemahaman mengenai bagaimana politik internasional dilakukan.
“Gagasan bahwa Gaza dapat diubah menjadi kamp konsentrasi sehingga setiap orang dalam setiap waktu dipindahkan menurut keinginan pihak Israel, dan semua ini akan bekerja, dan bahwa ketika kita menginginkan semua ini berhenti dan kemudian Gaza kembali normal. Ini sepenuhnya tidak masuk akal,” kata Levy.
Levy menyebut peristiwa 7 Oktober seharusnya membuat Israel sadar bahwa tetap mengepung penduduk berjumlah jutaan adalah hal yang tidak mungkin.
(Tribunnews/Febri)