Ivan Fedorov, Kepala Administrasi Militer Oblast Zaporizhzhia mengatakan, Rusia menyerang wilayah tersebut menggunakan rudal.
Fedorov mengatakan bahwa 11 orang, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, dibawa ke rumah sakit di kota Zaporizhzhia. Semua orang yang terluka berada dalam kondisi stabil dalam perawatan.
Pada pagi hari tanggal 21 Oktober, Rusia melancarkan serangan rudal di pusat Zaporizhzhia. Sejumlah besar fasilitas infrastruktur sipil rusak, termasuk sebuah taman kanak-kanak.
Zelensky Dunia Melawan Rusia
Akibat serangan yang menewaskan warga sipil tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencak-mencak.
Ia mengatakan sepanjang Senin malam hingga Selasa pagi Sumy dan wilayah lainnya diserang Rusia dengan puluhan pesawat nirawak ‘Shahed’.
“Bangunan perumahan biasa rusak. Para pejuang kami telah menghancurkan lebih dari 20 ‘Shahed’ di wilayah Sumy saja, dengan lebih dari 40 pesawat nirawak serang ditembak jatuh sejauh ini. Intersepsi pesawat nirawak masih berlangsung,” tulis Zelensky di facebook.
“Sayangnya, serangan ini merenggut nyawa tiga orang di Sumy, termasuk seorang anak. Belasungkawa saya kepada keluarga dan orang-orang terkasih,” tulis Zelensky pada Selasa.
Menurutnya, teror Rusia ini hanya dapat diatasi melalui persatuan global. Sistem pertahanan udara dan peperangan elektronik. Investasi dalam produksi senjata di Ukraina.
"Serangan jarak jauh terhadap logistik militer Rusia, lapangan udara militer, dan pangkalan pasukan. Semua ini dapat melindungi dari teror Rusia, tetapi harus cukup—cukup agar kehidupan dapat menang atas agresi Rusia,” tegas Presiden.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).