TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, mengatakan dia belum melihat bukti adanya bunker Hizbullah yang berisi uang tunai dan emas di bawah sebuah rumah sakit di Beirut, seperti yang diklaim oleh militer Israel.
Israel menuduh Hizbullah telah menyembunyikan ratusan juta dolar dalam bentuk uang tunai dan emas di sebuah bunker yang dibangun di bawah sebuah rumah sakit di Beirut, Lebanon.
Meski belum melihat bukti seperti klaim Israel, AS mengaku akan bekerja sama dengan sekutunya itu untuk mendapat kepastian.
"Kami belum melihat buktinya saat ini. Namun, Anda tahu, kami akan terus bekerja sama dengan mitra Israel kami untuk mendapatkan kepastian yang lebih baik tentang apa yang mereka lihat," ujar Austin kepada wartawan di Roma, Kamis (24/10/2024), dilansir Al Jazeera.
Pada Selasa (22/10/2024), rumah sakit tersebut, yang terletak di pinggiran selatan Dahiyeh, Beirut, dievakuasi karena khawatir pasukan Israel akan menyerangnya.
Sementara itu, Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang dibunuh oleh Israel bulan lalu, menugaskan pembangunan bunker di bawah rumah sakit Sahel.
Ia mengklaim Hassan Nasrallah merancang kompleks bawah tanah untuk tempat tinggal yang panjang.
Israel Buat Klaim Palsu
Sebelumnya, klaim Israel telah dibantah oleh Fadi Alameh, seorang anggota parlemen Lebanon dari partai Gerakan Amal Syiah dan direktur rumah sakit yang dimaksud yakni Al-Sahel.
Kepada Reuters, Fadi Alameh menyebut Israel telah membuat klaim palsu dan memfitnah.
Alameh mengatakan rumah sakit itu sedang dievakuasi.
Baca juga: Harapan AS Bisa Damaikan Israel dengan Hamas dan Hizbullah, Tak Dukung Serangan IDF ke Lebanon
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen rincian yang diberikan oleh juru bicara utama militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, yang katanya telah dikumpulkan oleh intelijen Israel selama bertahun-tahun.
“Ada ratusan juta dolar dalam bentuk uang tunai dan emas di dalam bunker saat ini."
"Saya menyerukan kepada pemerintah Lebanon, otoritas Lebanon, dan organisasi internasional — jangan biarkan Hizbullah menggunakan uang itu untuk teror dan menyerang Israel,” kata Hagari, Selasa (22/10/2024), dikutip dari Arab News.
“Angkatan Udara Israel sedang memantau kompleks itu, seperti yang Anda lihat. Namun, kami tidak akan menyerang rumah sakit itu sendiri,” jelasnya.