TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Pemerintahan Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan proposal baru untuk meningkatkan anggaran militer negara itu hingga tiga kali lipat.
Juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani menguraikan langkah yang akan menyebabkan "peningkatan signifikan hampir 200 persen dalam anggaran militer negara".
Tujuannya untuk memperkuat kemampuan pertahanan Iran.
Ia menyatakan pemerintah telah mempertimbangkan banyak sektor dalam rancangan anggaran yang diajukan ke Parlemen Iran untuk tahun fiskal mendatang.
Mohajerani tidak memberikan perincian lebih lanjut.
Teheran belum merilis angka pasti untuk anggaran yang diusulkan.
Namun, beberapa lembaga pemikir Barat telah melaporkan bahwa pengeluaran militer Iran untuk tahun sebelumnya adalah sekitar $10,3 miliar.
Pengumuman ini menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut setelah serangan udara Israel di wilayah Iran pada hari Sabtu pekan lalu.
Serangan Israel tersebut menargetkan lokasi militer Iran, yang menyebabkan tewasnya empat prajurit Angkatan Darat Iran dan seorang warga sipil.
Serangan tersebut juga mengakibatkan kerusakan kecil pada beberapa instalasi radar Iran,.
"Namun Iran dengan cepat memulihkannya ke kapasitas operasional penuh," demikian Tehran Times melaporkan pada Selasa (29/10/2024).
Serangan Israel terhadap Iran terjadi setelah setahun kekerasan yang tiada henti di Gaza dan Lebanon, yang menyebabkan puluhan ribu warga sipil terbunuh.
Beberapa jam sebelum konferensi pers Mohajerani, Presiden Masoud Pezeshkian tiba di Parlemen Iran untuk menyampaikan proposal anggaran nasional untuk tahun kalender Iran 1404, yang akan dimulai pada Maret 2025.