TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyambut baik penunjukan Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah.
Dilansir PressTV, Naim Qassem secara resmi dipilih pada hari Selasa (29/10/2024) oleh Dewan Syura kelompok tersebut.
Ia menggantikan Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel di Beirut selatan pada akhir September.
Araghchi menyebut penunjukan Naim Qassem sebagai babak baru bagi Hizbullah dalam perjuangannya melawan rezim Zionis.
"Di bawah kepemimpinan Anda, pohon perlawanan yang diberkahi di Lebanon akan tumbuh lebih kuat dan lebih subur dari sebelumnya," ujar Araghchi.
"Saya sangat yakin bahwa, dengan rahmat Yang Mahakuasa dan keberanian pemuda Lebanon yang gagah berani di garis depan jihad dan perlawanan, kita akan segera menyaksikan kemenangan akhir dari garis depan Perlawanan melawan poros kejahatan dan teror."
"Baik kawan maupun lawan akan mengakui bahwa Perlawanan masih hidup dan akan tetap demikian, dengan darah murni para pemimpinnya yang terus menginspirasi dan membimbing pemuda saat ini dan generasi mendatang."
"Kami berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk kesehatan dan kesuksesan Anda yang berkelanjutan, dan kami memohon kemakmuran, kehormatan, dukungan ilahi, dan kemenangan akhir bagi umat Islam yang agung, khususnya rakyat Lebanon yang pemberani dan tangguh."
Siapa Naim Qassem?
Masih mengutip PressTV, sebelum menjadi Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem telah lama menjabat sebagai juru bicara Hizbullah.
Ia mewakili gerakan perlawanan rakyat di forum publik internasional dan dalam penampilan media.
Pengalamannya yang luas, pemahaman yang mendalam tentang ideologi kelompok tersebut, serta keterampilan komunikasi yang kuat menjadikannya sosok berpengaruh dalam gerakan perlawanan Islam dan tokoh kunci dalam menyampaikan pesan dan perspektif organisasi tersebut.
Baca juga: Melanjutkan Perjuangan Nasrallah, Naim Qassem Berjanji Hizbullah Akan Terus Melawan Israel
Alhasil, Qassem telah memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman publik tentang posisi dan tindakan Hizbullah, baik secara regional maupun internasional.
Naim Qassem lahir di Beirut pada tahun 1953.
Ia berasal dari keluarga di Kfar Fila, Lebanon selatan.