News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Oktober Jadi Bulan Paling Mematikan Bagi Pasukan Israel Sejak Serangan 7 Oktober 

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Militer Israel (IDF) mengevakuasi tentaranya yang terluka menggunakan helikopter untuk memindahkan korban dari lokasi pertempuran ke fasilitas medis terdekat.

Imbasnya, serangan Israel ini kerap menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan sipil, hal yang tak dipedulikan Israel dengan menganggapnya hanya sebagai 'collateral damage'

Namun tentara Israel kini mengakui kalau mereka terpaksa melakukan penghematan besar amunisi dengan memberikan jatah ke divisi tentara mereka.

Ini terjadi karena embargo senjata yang diberlakukan oleh beberapa negara, dan juga karena serangan darat di Lebanon, yang telah menjadi prioritas.

Pasukan IDF dari divisi infanteri berjalan dengan perlindungan tank saat menyisir wilayah untuk memasuki Rafah, Gaza Selatan. (khaberni/HO)

Metode Baru di Pertempuran

Tentara pendudukan Israel sebelumnya mengakui kalau bulan lalu terjadi peningkatan jumlah insiden di mana tentara mereka yang tewas akibat ledakan alat peledak lebih tinggi dibandingkan dengan tentara IDF yang tewas dalam serangan rudal terhadap tank atau konfrontasi tatap muka.

Baca juga: Lagi, Hizbullah Sergap Tentara Israel dari Jarak Dekat, Pasukan IDF Rontok di Kfar Kila

Pengakuan ini seiring fakta lain yang terungkap kalau Israel mulai kekurangan amunisi untuk serangan udara sebagai bagian dari metode lama yang mereka pakai seperti penjelasan di atas.

Menurut Haaretz, salah satu akibat dari kebijakan pengetatan penggunaan amunisi ini adalah bahwa pasukan Infanteri Israel terpaksa memikirkan solusi mereka sendiri untuk mengurangi bahaya yang mereka hadapi.

Satu di antara improvisasi yang infanteri IDF lakukan adalah dengan penggunaan kendaraan lapis baja yang sudah tidak digunakan lagi, untuk dijadikan kendaraan 'kamikaze'. 

Caranya, lapis baja tersebut diisi dengan sejumlah bahan peledak.

Lapis baja Kamikaze ini nantinya akan diledakkan di zona pertempuran. Diharapkan, ledakan lapis baja kamikaze itu akan menyebabkan guncangan kuat yang pada gilirannya akan mengaktifkan perangkat bom apa pun yang ditanam sebagai jebakan oleh milisi perlawanan.

Baca juga: Tentara IDF Beri Brigade Al Qassam 5 Ton Bahan Peledak di Rafah! Warga Israel Marah dan Panik

Tangkap layar video yang menunjukkan seorang petempur Brigade Rafah Al Qassam menaiki kendaraan lapis baja Israel yang berisi amunisi dan bahan peledak. Lapis baja ini ditujukan sebagai bom bunuh diri ke milisi Palestina tetapi mampu dijinakkan. (tangkap layar twitter)

Pejabat senior mengkonfirmasi bahwa Komando Selatan mulai menggunakan metode ini.

Hanya, metode ini digambarkan oleh seorang perwira IDF yang bertempur di Jabalia - dalam sebuah wawancara dengan Haaretz - sebagai cara yang tidak efektif dibandingkan dengan pemboman udara.

"Tidak efektif karena ledakan dari lapis baja "kamikaze" tidak juga bisa meledakkan bahan peledak jebakan yang ditanam di lantai atas, ruang dalam rumah, dan di tangga (atau ruang tangga)," kata laporan tersebut.

Perwira dan tentara IDF juga mengatakan kalau ledakan kendaraan lapis baja “Kamikaze” hanya berdampak pada fasad bangunan.

Kerugian yang diakibatkan oleh bom perlawanan tidak terbatas pada tentara pendudukan saja, tetapi juga termasuk unit Awkitz, yang menggunakan anjing untuk membantu invasi darat dan mendeteksi bahan peledak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini