Senjata-senjata ini juga telah digunakan untuk mempertahankan Israel dari serangan Iran yang tiada henti, demikian menurut laporan tersebut.
Dengan penggunaan senjata Amerika secara besar-besaran ini, terjadi kekurangan pasokan.
"Para analis dan pejabat pertahanan semakin khawatir bahwa AS akan membuat dirinya rentan jika pasokan tidak diisi ulang secepatnya," tulis laporan itu.
Kementerian Pertahanan AS (DoD) alias Pentagon masih bungkam tentang statistik terkini rudal pertahanan udara mereka.
"Skenario seperti perang saat ini bukanlah bagian dari perencanaan pertahanan AS dan merupakan konflik yang berkepanjangan yang mungkin berlangsung selama hubungan geopolitik antara kedua negara tidak diperbaiki," tambah ulasan tersebut.
Sementara itu, Pentagon juga bungkam tentang berapa banyak rudal pertahanan udara yang tersisa di gudang senjata mereka saat ini, dengan alasan masalah keamanan nasional.
Jendral IRGC: Israel Akan Hadapi Konsekuensi Pahit
Adapun serangan tersebut merupakan pembalasan atas serangan udara yang dilakukan Israel dengan menargetkan fasilitas militer Iran yang berlokasi di Teheran, Khuzestan, dan Ilam.
Pemerintah Iran tak melaporkan adanya kerusakan yang ditimbulkan dari serangan tersebut.
Akan tetapi menurut keterangan media lokal, pertahanan anti pesawat Iran berhasil menembak jatuh sejumlah drone yang mendekati wilayah udara Teheran.
Baca juga: Iran akan Respons Serangan Israel Meski Hanya Diserang dengan Peluru di Gurun
Bahkan pemerintah Iran juga menghina serangan Israel sangat lemah. Pasalnya, serangan udara Israel dinilai hanya seperti kembang api atau petasan.
Meski begitu Komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan Israel akan menghadapi konsekuensi pahit atas serangannya pekan lalu.
"Israel telah gagal mencapai tujuannya yang tidak menyenangkan," katanya.
"Itu tanda salah perhitungan dan ketidakberdayaan. Namun akan ada da konsekuensi pahit yang tidak akan terbayangkan bagi Israel," imbuh jenderal tersebut.
AS Minta Iran Tak Berulah
Merespon bocornya rencana serangan Iran ke Israel, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin langsung melayangkan peringatan keras ke Iran.