"Serangan itu datang dalam gelombang dan mendekati kota dari berbagai arah," kata Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv pada pagi ini.
Menurut informasi awal, semua pesawat tak berawak penyerang hancur, hingga puing-puing yang jatuh merusak pintu masuk dan jendela pada sedikitnya lima bangunan di distrik Shevchenkivskyi dan Holosiivskyi.
Zelensky: Ukraina Hadapi Ancaman Drone Shahed
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan serangan Rusia dilaporkan terjadi di Poltava tengah dan wilayah Sumy dan Kharkiv di timur laut.
"Tahun ini, kami menghadapi ancaman pesawat nirawak 'Shahed' hampir setiap malam – terkadang di pagi hari, dan bahkan di siang hari," katanya di media sosial, merujuk pada pesawat nirawak serang buatan Iran yang digunakan oleh Rusia.
Angkatan udara Ukraina mengatakan pertahanan udara menghancurkan 39 dari 71 pesawat nirawak Rusia yang diluncurkan selama serangan udara Rusia di Ukraina pada malam hari hingga Sabtu kemarin, dengan 21 pesawat nirawak hilang di lokasi dan lima dikembalikan ke Rusia.
Ukraina Minta Daftar Tawanan yang Ditahan Rusia
Ukraina telah meminta Moskow untuk memberikan daftar tawanan perang Ukraina yang siap untuk ditukar setelah Rusia menuduh Ukraina menyabotase proses pertukaran.
"Kami selalu siap untuk menukar tawanan perang!" kata komisioner hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, hari ini.
Pada Sabtu kemarin, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan Ukraina pada dasarnya menyabotase proses tersebut dan menolak untuk menerima kembali warganya sendiri.
"Kementerian pertahanan Rusia telah menawarkan untuk menyerahkan 935 tawanan perang Ukraina tetapi Ukraina hanya mengambil 279," kata Maria Zakharova.
Pertukaran tawanan perang terakhir Ukraina dan Rusia terjadi pada pertengahan Oktober, dengan masing-masing pihak membawa pulang 95 tahanan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina