Prestasi militer tersebut yang kemudian meningkatkan status Mohammad Sinwar sebagai komandan militer yang memiliki pengaruh besar di Brigade Izz al-Din al-Qassam.
Bahkan ia kerap menjadi target utama dalam daftar pembunuhan Israel, karena perannya dalam perencanaan dan pembunuhan. melakukan operasi serupa.
Pernah Diisukan tewas
Dikutip dari Telegraph, Mohammad Sinwar pernah dianggap tewas tahun 2014 silam.
Narasumber yang dekat dengan intelijen Israel (Mossad) menyebut Mohammad Sinwar tewas ketika IDF mengatakan telah membunuhnya dalam sebuah serangan di kompleks perumahan selama serangan udara selama tujuh minggu terhadap Hamas yang dikenal sebagai Operasi Protective Edge.
Namun sembilan tahun kemudian, serangan militer Israel mengungkap bukti bahwa ia mungkin masih hidup.
Tak berselang lama, pada 17 Desember 2023 sebuah video dirilis secara daring oleh tentara Israel yang menunjukkan Mohammad Sinwar masih hidup.
Dalam cuplikan video tersebut terlihat Mohammad Sinwar sedang bepergian dengan mobil melalui sebuah terowongan di dekat persimpangan Erez, di perbatasan utara antara Gaza dan Israel.
Pembuat Terowongan Terbesar Hamas
Pada akhir 2023, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap telah menemukan terowongan terbesar yang dibangun oleh Hamas di Jalur Gaza.
Terowongan yang memiliki panjang sekitar empat kilometer (2,5 mil) dibangun di dekat perbatasan Erez .
Mengutip dari The Times Of Israel, terowongan tersebut memiliki beberapa cabang, pipa saluran air, dan jalur komunikasi serta fasilitas listrik. Bahkan saking luasnya kendaraan dikabarkan bisa bergerak di dalamnya.
Adapun disebutkan bahwa proyek pembangunan itu dipimpin oleh Muhammad Sinwar yang menjabat sebagai Panglima Brigade Selatan Hamas.
Pernyataan itu di buktikan dengan munculnya rekaman dari Jalur Gaza. yang merekam Muhammad Sinwar tampak mengendarai mobil di terowongan.
“Dia seratus persen orang dari tim inti yang merencanakan serangan tanggal 7 Oktober,” kata mantan pemimpin Mossad.
“Dalam kepemimpinan militer, dia sangat penting,” kata dia.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)