"Karena presiden langsung mendukung Kamala Harris, maka hampir mustahil bagi kami untuk mengadakan pemilihan pendahuluan pada waktu itu. Seandainya itu terjadi lebih awal, semuanya mungkin akan berbeda." lanjut Pelosi.
Perpecahan di Partai Demokrat Terendus Sejak Lama
Prahara perpecahan di dalam tubuh Partai Demokrat ini sebenarnya sudah terlihat secara tersirat dari jauh-jauh hari.
Biden, yang pada tahun ini berusia 81 tahun tampil begitu buruk selama kampanyenya karena usianya yang sudah cukup uzur.
Puncak sorotan terhadap kemampuan fisik dan psikis Biden ini kian memanas saat dirinya tampil begitu buruk dalam debat Capres pertama Pilpres AS 2024.
Sebelum penampilan buruk tersebut, sejumlah pihak dalam internal Partai Demokrat sudah memaksa Biden untuk segera mundur.
Satu di antara petinggi Partai Demokrat yang dikabarkan paling getol untuk "menendang" Biden dari posisi capres adalah Nancy Pelosi.
Pada bulan Juli, akhirnya Biden memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencapresannya.
Dalam kabar yang pertama kali disebarkan oleh Analis Newsmax, Mark Halperin pada 19 Juli 2024, Biden disebut mau mundur setelah mendapatkan tekanan dari Pemimpin Fraksi Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries, dan Pemimpin Fraksi Demokrat di Senat, Chuck Schumer.
Pada saat itu, Biden dilaporkan tidak akan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai penerusnya dan mendukung proses pemilihan terbuka, yang memungkinkan calon presiden dari Partai Demokrat dipilih di Konvensi Nasional Demokrat di Chicago.
Namun, kabar tersebut tak sesuai dengan fakta di lapangan.
Biden akhirnya langsung melemparkan jatah pencapresannya kepada Kamala Harris selaku Wakil Presidennya.
Keputusan yang diumumkan Biden kepada publik tersebut kini dinilai sejumlah pihak sebagai upaya "balas dendam" karena dirinya dipaksa mundur dari pilpres.
Hal ini diutarakan melalui cuitan viral dari Corey Inganamort, seorang Produser Pemberitaan Politik di salah satu stasiun radio di Washington D.C., WMAL yang telah dilihat sebanyak 3 juta kali di X.
"Saya rasa Laporan Mark Halperin benar. Pelosi sebenarnya ingin mengadakan pemilihan pendahuluan terbuka dan menyebarkan rencananya itu ke media, tetapi Biden justru memukul balik keputusan itu dengan mendukung Kamala 30 menit setelah ia mundur dari pencalonan dirinya." ungkap Corey.
"Ini sebabnya kenapa orang-orang dari lingkaran Obama seperti Chuck Schumer, dan lainnya tampak begitu terlambat memberikan dukungan... mereka sebenarnya tidak menginginkan Kamala." pungkas Corey.
(Tribunnews.com/Bobby)