Serangan terjadi saat menteri pertahanan Israel menolak gencatan senjata di Lebanon, dan bersumpah untuk terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh.
Satu jam sebelum serangan Israel, perintah evakuasi dikeluarkan untuk Haret Hreik, Ghobeiry, dan Laylaki, semua kota di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh.
Militer Israel mengumumkan bahwa 11 bangunan akan menjadi sasaran.
Meski sebagian besar penduduk daerah padat penduduk telah meninggalkan rumah mereka, banyak yang tetap tinggal.
Dahiyeh telah menjadi sasaran serangan udara hampir setiap malam, ketika Israel mengintensifkan serangannya di Lebanon pada bulan September.
Serangan udara Israel difokuskan pada pinggiran selatan Beirut dan wilayah Beqaa timur, yang menjadi basis dukungan utama Hizbullah.
Namun, beberapa serangan terjadi di luar wilayah tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)