London Diterpa 2 Insiden Keamanan, Dari Lokasi Kedubes AS Disusul Evakuasi Terminal Bandara Gatwick
TRIBUNNEWS.COM - Dua insiden keamanan serius dilaporkan terjadi di Ibu Kota Inggris, London, Jumat (22/11/2024).
Insiden pertama terjadi di area sekitaran Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di London.
Baca juga: Rusia Bersiap Rekrut Ribuan Pasukan Komando Elite yang Dilatih Inggris untuk Perang Lawan Ukraina
Dilaporkan, ada paket mencurigakan yang membuat kepolisian Inggris menurunkan tim penjinak bahan peledak untuk mengamankan benda tersebut.
Ledakan terdengar setelahnya.
Rupanya suara itu berasal dari peledakan terkendali atas paket mencurigakan tersebut oleh kepolisian setempat.
"Tidak ada yang terluka. Jalan di sisi barat kedutaan ditutup," tulis laporan MNA, dikutip Jumat.
Kepolisian Metropolitan London mengatakan pihaknya terus menyelidiki insiden tersebut.
"Pihak berwenang setempat sedang menyelidiki paket mencurigakan di luar Kedutaan Besar AS di London,'' kata Kedutaan Besar dalam sebuah pernyataan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Polisi Metropolitan hadir dan telah menutup Ponton Road sebagai bentuk kehati-hatian.''
Tak lama berselang, muncul laporan kalau Bandara Gatwick London, bandara tersibuk kedua di Inggris, mengevakuasi sebagian besar terminal.
"Evakuasi ini sebagai tindakan pencegahan karena insiden keamanan, kata bandara tersebut pada X pada Jumat.
Pihak bandara mengatakan bagian dari Terminal Selatan, satu dari dua terminal di bandara tersebut, telah dievakuasi.
Saat ini, kata pihak Bandara, petugas keamanan tengah menyelidiki insiden tersebut, seraya menambahkan kalau penumpang saat ini dicegah memasuki gedung tersebut.
Bandara Gatwick terletak 30 mil di selatan London.
Polisi setempat belum memberikan komentar langsung mengenai insiden tersebut. Belum diketahui apakah ada kaitan antara insiden di sekitaran Kedubes AS dengan insiden di Bandara Gatwick.
Situasi di Kedubes AS di London
Atas insiden keamanan tersebut, kawasan sekitar Kedubes AS ditutup sementara.
The Guardian melaporkan petugas bersenjata dikerahkan di sekitar di Nine Elms Lane, Nine Elms.
Kawasan itu ditutup sementara dan penjinak bom dikerahkan mengamankan sebuah paket mencurigakan.
Beberapa orang dikawal polisi meninggalkan gedung sementara staf tetap berada di dalam gedung.
Dalam pernyataan yang diunggah di platform media sosial X, Kepolisian Metropolitan mengatakan bahwa pengepungan akan tetap diberlakukan untuk sementara waktu karena penyelidikan terhadap paket tersebut masih berlangsung.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa 'ledakan keras' yang dilaporkan di area tersebut beberapa waktu lalu adalah ledakan terkendali yang dilakukan oleh petugas," tulis postingan yang dipublikasikan sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
Petugas pemadam kebakaran juga berada di lokasi kejadian.
Demikian pula regu anjing pelacak diturunkan.
Seorang petugas bersenjata di lokasi kejadian mengatakan kepada Independent.
“Saat ini situasinya benar-benar serius.”
Kevin Tinkler dari Aberdeen mengatakan dia telah menunggu di luar selama dua jam.
“Saya berharap bisa masuk ke sana hari ini, tetapi informasi dari polisi sangat kurang. Satu-satunya informasi yang saya terima adalah bahwa saya disarankan untuk kembali lagi di lain hari dan menjadwalkan ulang janji temu,” kata Tn. Tinkler.
Saksi mata lainnya di lokasi bernama Jim Prevot mengatakan ada beberapa ratus orang di dalam yang sedang memproses visa saat insiden itu terjadi.
Seorang perempuan di lokasi kejadian, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia dan seorang temannya berada di dalam gedung tersebut selama sekitar tiga jam.
"Kami tidak mendengar apa pun, suasana di sana sangat tenang dan dingin," katanya.
“Kafenya tetap buka dan yang menakjubkan adalah mereka terus memproses aplikasi visa sepanjang pagi. Mereka menanganinya dengan sangat baik.”
Seorang perempuan yang mengaku bernama Kawtar mengatakan dia sudah berada di kedutaan sejak pukul 8 pagi.
"Sejujurnya suasana di dalam tenang, tetapi kami diberi tahu bahwa kami tidak boleh berada di luar. Saya baru menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi, karena tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi," katanya.
Foto-foto yang diunggah oleh seorang pejalan kaki di internet menunjukkan polisi bersenjata sedang menjaga daerah tersebut.
Sementara sepeda motor dan kendaraan polisi dipakai untuk memblokir jalan.
(oln/aco/mna/The Guardian/Independent)