Senjata-senjata Tiongkok semakin canggih dalam hal jangkauan dan presisi serta akan menimbulkan risiko serius bagi kelompok tempur kapal induk.
Jawaban untuk Ancaman Hipersonik
Solusi anti-hipersonik yang dirancang untuk menghentikan senjata hipersonik musuh terus berkembang.
Amerika Serikat saat ini sedang mengembangkan lapisan sensor satelit baru, yang mungkin akan diposisikan di orbit bumi rendah (LEO), untuk menyediakan pelacakan berkelanjutan terhadap rudal balistik dan kendaraan hipersonik.
Sementara itu, generasi baru radar over-the-horizon (OTH) seperti radar Konteyner Rusia dan J27-A Tiongkok kemungkinan akan mendeteksi rudal hipersonik sejauh 3.000 km.
Deteksi yang tertunda dan lingkungan pengambilan keputusan yang buruk dapat berdampak pada persepsi ancaman dan eskalasi yang tidak disengaja.
Menggunakan rudal pertahanan udara yang ada sebagai 'senjata pertahanan area' terhadap senjata hipersonik tidak praktis karena berbagai alasan teknis.
Karena semakin banyak negara memperoleh senjata hipersonik, efek destabilisasinya akan menjadi tantangan bagi pengendalian senjata.
Banyak yang menganggap senjata hipersonik konvensional atau senjata strategis non-nuklir berpresisi tinggi setara dengan senjata nuklir dalam hal implikasinya terhadap pencegahan.