News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Tambah Runyam, Milisi Irak Proksi Iran Masuki Suriah untuk Bantu Militer Rezim Assad Lawan Oposisi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oposisi bersenjata anti-Assad mencapai jalan raya dekat kota Azaz di Suriah utara pada hari Minggu.

Mantan komandan Garda Revolusi dan politikus berpengaruh Iran itu juga tampaknya mengirimkan peringatan kepada Turki, dengan mendesak negara-negara tetangga Suriah “untuk waspada dan tidak jatuh ke dalam perangkap mereka.”

Namun, seorang anggota parlemen Iran lebih keras dalam mengkritik pemerintah Turki dalam pernyataan yang diterbitkan pada hari Sabtu. 

"Selama setahun terakhir, pasukan Takfiri dan penentang pemerintah Suriah tidak melakukan apa pun untuk membela rakyat Gaza yang tertindas sementara Perlawanan telah memerangi rezim Zionis. Sekarang, dengan dukungan kuat dari tentara Turki dan pemerintah Turki, mereka telah memulai operasi teroris atas nama Islam," kata Ali Khezrian di akun X miliknya. 

Mengingat kebrutalan teroris di lapangan dan kegigihan Rusia dan Iran dalam mendukung Suriah, pertempuran sengit dan berdarah tampaknya akan segera terjadi dan tak terelakkan.

Namun, inisiatif diplomatik dari negara-negara di Asia Barat mungkin menawarkan secercah harapan untuk penyelesaian sebagian. Laporan menunjukkan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi siap mengunjungi Suriah dan Turki minggu depan. 

Respons Negara Ketiga, Turki Sebut Rezim Assad Langgar Perjanjian

Dalam reaksi regional terhadap pertempuran di Suriah utara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Kaglitoli mengatakan kalau Turki khawatir tidak akan ada lagi ketidakstabilan di Sriah.

Turki juga menyatakan kekhawatirannya akan keselamatan warga sipil Suriah.

Sebagai catatan, penyebab perang Suriah berawal dari keinginan warganya untuk membentuk negara yang lebih demokratis.

Warga Suriah menginginkan perubahan sistem pemerintahan, terutama pada kekuasaan rezim Assad yang telah menjabat sejak 1962

Pejabat Turki itu menambahkan kalau serangan rezim Suriah baru-baru ini di Idlib telah mencapai tingkat yang merugikan implementasi apa yang disepakati dalam Perjanjian Astana.

Kaglitoli juga mengatakan, negaranya memantau secara cermat serangan yang menargetkan warga sipil dan Turki oleh organisasi yang mereka cap sebagai 'teroris' di Tal Rifaat dan Manbij, yang mencoba memanfaatkan kondisi yang tidak stabil saat ini.

Iran Tuding AS-Israel di Balik Serangan Oposisi di Suriah

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengomentari perkembangan tersebut dengan mengatakan bahwa aktivasi kelompok teroris di Suriah adalah rencana Amerika-Zionis menyusul kekalahan entitas tersebut di Lebanon dan Palestina, seperti yang ia katakan.

Sebaliknya, duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, mengatakan bahwa Iran, Rusia, dan poros perlawanan tidak akan membiarkan kejadian tahun lalu terulang di Suriah.

Dia menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan televisi Iran bahwa apa yang dia gambarkan sebagai 'kelompok teroris' tidak akan mencapai kemenangan apapun di Suriah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini