News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Ancam Hamas: Ada Neraka di Timur Tengah Kalau Sandera Israel Tak Dibebaskan Sebelum 20 Januari

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto arsip khaberni yang menunjukkan Donald Trump memakai kopiah Yahudi, dengan Benjamin Netanyahu di belakangnya.

“Dengan perang yang tak kenal henti dan gegabah, Anda berisiko kehilangan tawanan selamanya,” pernyataan itu memperingatkan dikutip RNTV, Selasa (3/12/2024).

“Lakukan apa yang harus dilakukan sebelum terlambat,” simpulnya.

Korban Genosida Gaza Terus Bertambah

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan pada Senin (2/12/2024), kalau Pasukan Pendudukan Israel (IDF) kembali melakukan empat pembantaian terbaru di Jalur Gaza.

"Serangan Israel menyebabkan 37 orang mati syahid dan 108 orang terluka selama 24 jam terakhir," tulis pernyataan itu.

Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan kalau masih ada sejumlah korban di bawah reruntuhan dan di jalan.

"IDF mencegah ambulans dan kru pertahanan sipil menjangkau korban serangan genosida," tambah pernyataan itu.

Diumumkan, jumlah total korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 44.466 jiwa yang menjadi martir dan 105.358 orang yang terluka sejak 7 Oktober 2023.

Hamas Melunak Soal Syarat Gencatan Senjata

Media Amerika Serikat (AS), The New York Times melaporkan gerakan pembebasan Palestina, Hamas menunjukkan peningkatan fleksibilitas dalam negosiasi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan di Jalur Gaza.

Media AS itu bahkan menyebut kalau Hamas kemungkinan menyetujui syarat yang diajukan Israel bahwa Pasukan Israel (IDF) harus tetap berada di Koridor Philadelphia di perbatasan dengan Mesir.

Baca juga: Pasukan Israel Mundur Sepenuhnya dari Jenin, Al Qassam Nyatakan Para Ksatrianya Syahid

Mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Kamis (27/11/2024), The New York Times melaporkan kalau kelompok pembebasan Palestina itu potensial menurunkan syarat wajibnya yang meminta seluruh IDF angkat kaki dari Gaza, termasuk di Koridor Philadelphia dan Netzarim. 

"Hamas kemungkinan akan melunak dan menerima (syarat) kesepakatan gencatan senjata yang dapat didukung oleh Israel," tulis media tersebut dilansir Times of Israel, dikutip Sabtu (30/11/2024).

Menurut outlet itu, bahkan sebelum gencatan senjata dicapai antara Hizbullah dan Israel minggu ini, baik pejabat Palestina dan AS mengatakan kalau Hamas terindikasi siap untuk tidak lagi mengikuti strategi Yahya Sinwar, pemimpin gerakan tersebut yang dibunuh Israel.

Media tersebut juga menyatakan kalau Hamas kini cenderung menginginkan gencatan senjata ketimbang terus berperang.

Adapun Perwakilan Hamas tiba di Kairo, Mesir, pada Sabtu 30 November 2024, untuk melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan gencatan senjata di Gaza.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini