Oposisi Suriah Bidik Homs Seusai Taklukkan Hama, Israel Bersiap Hadapi Runtuhnya Rezim Assad
TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan sedang menyiapkan diri menghadapi kemungkinan kalau tentara Suriah akan runtuh saat menghadapi pasukan oposisi bersenjata yang maju secara cepat.
Antisipasi Israel itu tampak saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan musyawarah keamanan mengenai masalah tersebut pada Kamis (5/12/2024) malam.
Baca juga: Oposisi Suriah Rebut Kota Penting Hama, Peneliti Internasional: Pukulan Telak Rezim Bashar al-Assad
Channel 13 melaporkan kalau IDF kini menilai pemberontak dapat menjadi ancaman nyata bagi kelanjutan pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Menurut laporan di Channel 12, Israel terkejut dengan lemahnya tentara Suriah, karena terus kehilangan wilayah dengan cepat dari para pejuang oposisi yang dipimpin jihadis.
Laporan itu menambahkan kalau Israel telah mengirimkan peringatan keras kepada Iran agar tidak mengirim persenjataan ke Suriah yang dapat sampai ke tangan kelompok Hizbullah di Lebanon.
Israel Cemas Oposisi Diprediksi Maju Sampai Dataran Tinggi Golan
Kantor berita Kan melaporkan, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya, kalau Israel dan Amerika Serikat (AS) "mendeteksi tanda-tanda pasti akan terjadi keruntuhan" dalam tentara Suriah.
Terkait kemajuan yang diraih oposisi anti-rezim Assad itu, salah satu kekhawatiran utama Israel adalah bahwa para pemberontak akan maju sejauh selatan perbatasan Israel dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki (Israel).
Channel 13 mengatakan Israel telah menyampaikan pesan kepada para pemimpin oposisi untuk menjauh dari perbatasan.
Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz dan Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengadakan penilaian tentang perkembangan di Suriah, saat oposisi bersenjata yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota utama Hama, sedikit lebih dari seminggu setelah mereka melancarkan serangan, tepat saat gencatan senjata terjadi antara Israel dan sekutu Assad di Lebanon, Hizbullah.
Minggu lalu pasukan pemberontak menguasai Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, dan sejak itu terus maju ke selatan, merebut Hama pada hari Kamis dan terus maju ke selatan menuju Homs, kota pusat utama yang berfungsi sebagai persimpangan yang menghubungkan wilayah-wilayah terpadat di Suriah.
Penilaian militer Israel diadakan dengan Forum Staf Umum IDF, petinggi militer.
"IDF mengikuti perkembangan dan bersiap menghadapi skenario apa pun dalam penyerangan dan pertahanan," kata militer dalam sebuah pernyataan.
"IDF tidak akan membiarkan ancaman di dekat perbatasan Suriah-Israel dan akan bertindak untuk menggagalkan ancaman apa pun terhadap warga Negara Israel."
Israel Ingin Mereka Terus Berperang Satu Sama Lainnya
Di tengah meningkatnya kekhawatiran, dua pejabat senior Israel mengatakan kepada situs berita Axios bahwa runtuhnya garis pertahanan rezim dalam 24 jam terakhir terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.