Israel juga melarang jaringan Al Jazeera serta menuduh enam reporternya di Gaza sebagai militan.
Stasiun penyiaran yang berbasis di Qatar tersebut membantah tuduhan tersebut dan mengatakan Israel berusaha membungkam pemberitaan tentang perang.
Al Jazeera secara konsisten melaporkan dampak operasi militer Israel terhadap warga sipil.
Hingga kini, serangan udara dan darat Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Serangan ini telah menyebabkan kerusakan besar dan mengusir sekitar 90 persen dari populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang dari rumah mereka.
Ratusan ribu orang kini memadati kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di sepanjang pantai, dengan perlindungan yang minim dari musim dingin yang dingin dan basah.
Pada hari Kamis, warga Palestina juga meratapi kematian delapan orang akibat operasi militer Israel di sekitar kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa (24/12/2024), menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)