News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pertukaran Tahanan ke-59 antara Rusia-Ukraina, 187 Prajurit dan 2 Warga Sipil Kembali ke Tanah Air

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertukaran Tahanan ke-59 antara Rusia-Ukraina, 187 Prajurit dan 2 Warga Sipil Kembali ke Tanah Air. Ukraina berhasil membawa pulang 189 warganya dalam pertukaran tahanan besar-besaran dengan Rusia, salah satu yang terbesar sejauh ini.

Menurut Maria Klymyk dari Media Initiative for Human Rights, hampir semua tahanan yang diwawancarai mengaku mengalami penyiksaan selama penahanan mereka.

Pertukaran Tahanan yang Terus Berlanjut

Ini adalah pertukaran tahanan ke-59 yang terjadi sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, dan salah satu yang terbesar dalam rangkaian pertukaran tersebut, BBC melaporkan.

Secara total, sejak invasi penuh dimulai, lebih dari 3.900 orang telah dibebaskan melalui usaha negosiasi yang dipimpin oleh Markas Koordinasi Tahanan Perang Ukraina, dengan 1.358 orang di antaranya dibebaskan pada tahun 2024.

Kendati ada kemajuan, masih ada ribuan warga Ukraina yang tetap berada dalam tahanan Rusia.

Zelensky menegaskan bahwa Ukraina bertekad untuk membebaskan semua tahanan yang masih ditahan oleh Rusia.

"Kami berusaha membebaskan semua orang dari tahanan Rusia. Ini adalah tujuan kami, dan kami tidak melupakan siapa pun," kata Zelensky.

Ditengahi oleh Uni Emirat Arab

Pertukaran besar ini juga melibatkan peran Uni Emirat Arab (UEA) sebagai penengah.

Dalam kesepakatan tersebut, Rusia juga menyepakati pertukaran 150 tentara Ukraina dengan jumlah yang sama dari pasukan Rusia yang ditahan oleh Ukraina.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Rusia yang dibebaskan telah dipindahkan ke Belarus, di mana mereka diberikan bantuan medis dan kesempatan untuk menghubungi keluarga mereka.

Kehidupan setelah Pembebasan

Bagi keluarga para tahanan, kembalinya mereka ke rumah adalah momen yang sangat emosional.

Seperti yang dikatakan oleh Alina, seorang wanita yang menunggu suaminya, Oleksandr, yang ditahan di Mariupol pada tahun 2022.

"Saya merasakan banyak emosi. Ini sangat sulit. Saya hanya ingin melihatnya," ungkap wanita itu,

Sebagian besar keluarga lainnya juga merasakan hal yang sama, menyambut kembalinya orang tercinta dengan penuh haru.

Meskipun sudah ada kemajuan besar dalam hal pertukaran tahanan, pihak Ukraina mengungkapkan bahwa negosiasi untuk pertukaran di masa depan semakin sulit, terutama sejak pasukan Rusia mulai membuat kemajuan signifikan di medan perang.

Kyiv tetap berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebebasan para tahanan, baik militer maupun sipil.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini