Studi tersebut menunjukkan bahwa 45 persen warga Suriah bersedia untuk kembali ke rumah jika situasi di Suriah membaik, sementara 26 persen ingin kembali “secepat mungkin.”
Namun, Migration Policy Institute (MPI) menulis bahwa “Bagi banyak warga Suriah, kondisi di lapangan di Suriah terlalu tidak menentu untuk mengetahui apakah dan kapan kepulangan akan aman, apalagi diinginkan.”
Lembaga itu mengatakan bahwa selain ketidakpastian politik tentang faksi mana yang akan mengendalikan berbagai wilayah Suriah, para pengungsi yang kembali akan menghadapi kekurangan perumahan besar-besaran dan kesempatan kerja yang terbatas, khususnya di sektor pertanian, konstruksi, dan industri.
Sementara banyak warga Suriah telah kembali ke negara mereka setelah Assad digulingkan, banyak pula yang mungkin kembali sementara untuk merayakan, bertemu orang yang dicintai, atau menilai kondisi bekas rumah mereka, tambah MPI.
SUMBER: THE CRADLE