News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Militer Israel Akui Angka Bunuh Diri Personel IDF Melonjak, Ratusan Tentara Tewas Selama 2024

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Israel menyandarkan kepalanya di laras senapan howitzer artileri gerak sendiri ketika tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan pada 9 Oktober 2023. Terkejut dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya, Israel yang berduka telah memperhitungkan lebih dari 1000 orang tewas dan melancarkan rentetan serangan di Gaza yang telah meningkatkan jumlah korban tewas di sana menjadi 493 menurut para pejabat Palestina. (JACK GUEZ / AFP)

Pada saat kejadian, pasukan Levi sedang bergerak di atas sebuah kendaraan. Kendaraan itu melaju tanpa penerangan.

Diyakini ada ada pasukan lain yang beroperasi di area itu dan melepaskan tembakan setelah melihat gerakan misterius.

Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)

“Tampaknya pasukan Levi didentifikasi sebagai pasukan musuh [oleh pasukan Israel lainnya] dan tidak ada koordinasi di antara dua pasukan itu,” kata Askhenazi dalam kolom di Maariv hari Kamis, (26/12/2024).

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari IDF mengenai penyebab pasti kematian misterius Levy.

Lalu, Askhenazi mengatakan Divisi 99 dan 162 IDF sudah beroperasi di Gaza selama berbulan-bulan. Tingkat keletihan kedua divisi itu sangat tinggi.

Baca juga: Rudal Hipersonik Houthi Yaman Sasar Bandara Ben Gurion Tel Aviv, Israel Kunci Separuh Wilayahnya

Dia mengatakan tentara Israel yang beroperasi di tempat yang sama memunculkan burnout.

“Tentara mulai membuat kesalahan, fokus dalam misi mulai berkurang, ketegangan operasional berkurang, risiko kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat,” kata seorang narasumber militer yang dikutip oleh Askhenazi.

Askhenazi mengatakan tentara Israel dikerahkan terlalu lama di medan tempur akan merasa lebih aman dan kurang terancam. Hal itu membuat banyak musuh bisa mendekat tanpa diketahui.

“Ada kekacauan di dalam batalion. Para tentara dan komandan sudah letih. Ada masalah dengan para penjaga, ada masalah dengan keputusan komandan kompi yang merencanakan keluarnya kita dari posisi bertahan dengan cara yang berbahaya,” kata salah satu tentara Israel yang terluka karena kecelakaan.

Askhenazi menyebut IDF telah mengakui bahwa keletihan tentara akibat operasi militer memang tinggi, terutama di Divisi 162 dan 99 yang hanya beroperasi di Gaza.

Sementara itu, satuan dan divisi lain beroperasi di zona tempur berbeda, misalnya di Israel, Lebanon, dan Suriah.

Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (Khaberni)

Banyak tentara Israel alami trauma

Awal tahun ini media-media Israel menyebutkan bahwa ada banyak tentara Israel yang mengalami trauma dan stres setelah dibebastugaskan dari operasi di Gaza.

Salah satu dari mereka bahkan dilaporkan menembak kawan sendiri di Tel Aviv.

“Seorang tentara Israel yang baru-baru saja kembali dari pertempuran di Jalur Gaza membunuh kawannya di dalam apartemen,” demikian laporan Channel 12.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini