Pelaku Aco Martinovic disebut berada di bar sepanjang hari bersama tamu lainnya ketika perkelahian pecah, kata Scepanovic.
Scepanovic kemudian menyebut pelaku sempat pulang untuk mengambil senjatanya dan mulai menembak para korban sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
“Ia membunuh empat orang” di bar tersebut, lalu pergi ke lokasi lain dan terus menembak di tiga tempat berbeda, ujar Scepanovic.
“Ia mencoba menghilangkan nyawa empat orang lagi, lalu melarikan diri dengan kendaraan yang kini sudah kami temukan.”
Ia juga mengatakan bahwa tersangka pernah dijatuhi hukuman percobaan pada tahun 2005 atas perilaku kekerasan dan sedang mengajukan banding atas vonis terakhirnya terkait kepemilikan senjata ilegal.
Dikutip dari Associated Press, sejumlah media Montenegro melaporkan bahwa pelaku dikenal karena perilaku yang tidak stabil dan cenderung kasar.
Insiden penembakan pada awal tahun ini adalah penembakan massal kedua dalam tiga tahun terakhir di Cetinje.
Pada Agustus 2022, seorang pelaku juga membunuh 10 orang, termasuk dua anak-anak, sebelum ia ditembak mati oleh seorang pejalan kaki di Cetinje.
Presiden Montenegro, Jakov Milatovic mengatakan bahwa ia “terkejut dan terguncang” oleh tragedi ini.
“Alih-alih merasakan kebahagiaan liburan tahun baru... kita dilanda kesedihan atas hilangnya nyawa tak berdosa,” ujar Milatovic melalui platform media sosial X.
Perdana Menteri Montenegro, Milojko Spajic juga diketahui telah mengunjungi rumah sakit tempat para korban luka dirawat dan mengumumkan tiga hari berkabung.
Ia menyatakan bahwa “semua tim polisi” dikerahkan untuk mencari tersangka.
“Ini adalah tragedi yang mengerikan dan berdampak pada kita semua,” kata Spajic.
(Tribunnews.com/Bobby)