Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cuaca dingin semakin memperparah kondisi di Gaza, Palestina.
Diketahui sejak akhir Desember 2024, cuaca dingin membuat beberapa bayi tak berdaya bahkan kehilangan nyawa.
Baca juga: Singgung Kegagalan Israel, Pemimpin Oposisi Kecam Cara Zionis Tangani Pemulangan Tawanan dari Gaza
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui sosial media X ungkap setidaknya ada 7 bayi baru lahir yang meninggal dunia selama Desember 2024 lalu.
"Setidaknya tujuh bayi baru lahir meninggal karena hipotermia di #Gaza pada bulan Desember, dan lebih banyak anak berada dalam bahaya," tulisnya dilansir Tribunnews dari akunnya di media X, Selasa (7/1/2025).
Selain cuaca dingin, fasilitas kesehatan dan tempat berlindung yang tidak memadai semakin memperparah keadaan.
Warga Gaza sudah sangat menderita karena serangan brutal Israel sejak 7 Oktober 2023.
Ketika kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Israel.
Serangan-serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 45.800 warga Palestina.
Mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 109.000 lainnya.
Israel juga memblokade Gaza sehingga penduduknya terancam kelaparan.
"Setiap anak berhak mendapatkan awal kehidupan yang sehat dan aman, tetapi anak-anak Gaza harus membayar harga perang dengan nyawa mereka sendiri," tegas Tedros.
Pihaknya pun terus menyerukan upaya gencatan senjata untuk mengakhiri banyaknya korban yang terus berjatuhan.