Lalu ada tekanan emosional dan mental yang dialami akibat perang.
Perang mungkin akan turut mengganggu banyak aktivitas operasional sehari-hari Ukraina, termasuk pasokan makanan dan air, sekolah, sistem sanitasi, serta perawatan kesehatan, hal ini dapat mengakibatkan lebih banyak masalah kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF dan badan lainnya dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah bekerja sama untuk mengumpulkan dana dan menyediakan sumber daya bagi rakyat Ukraina.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres telah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan operasi militer di Ukraina dan menarik pasukannya, mengingat risiko bagi begitu banyak orang yang tidak bersalah, termasuk lebih dari 7,5 juta anak-anak.
Namun kemungkinan seruan kemanusiaan seperti itu tidak akan berhasil mempengaruhi Putin.
Sedangkan mantan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menyebut invasi Putin sebagai 'momen paling berbahaya yang dihadapi (Eropa) sejak Perang Dunia II'.
Ia menggambarkannya sebagai 'puncak brutal dari kampanye 8 tahun demi menyeret Ukraina kembali ke dalam lingkup pengaruh Rusia'.
Ini juga merupakan momen yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dunia.
Karena Rusia mungkin telah merebut Chernobyl, dan tidak diragukan lagi akan ada lebih banyak dampak buruk yang ditimbulkan dari invasi ini.