Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman bahan makanan yang dapat diolah menjadi berbagai macam kuliner, seperti hidangan utama hingga dessert.
Dari sekian banyak bahan makanan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai olahan makanan, satu di antaranya bahan makanan adalah sagu.
Di Indonesia, sagu diketahui banyak digunakan masyarakat sebagai alternatif pengganti tepung terigu maupun gandum.
Lalu apa itu sagu?
Baca juga: Bebas Gluten, Mengandung Antioksidan & Baik untuk Jantung, Sagu Bisa Jadi Pengganti Gandum
Dikutip dari laman Healthline, Sabtu (13/8/2022), sagu adalah sejenis pati yang diekstraksi dari inti batang palem tropis tertentu.
Perlu diketahui, pati adalah karbohidrat kompleks yang terdiri dari banyak molekul glukosa yang terhubung.
Sedangkan glukosa merupakan jenis gula yang digunakan tubuh sebagai sumber energi.
Pada beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Papua Nugini dan Filipina, sagu diekstraksi dari Metroxylon sagu atau pohon sagu.
Pohon sagu tumbuh secara cepat dan dapat mentolerir berbagai jenis tanah.
Satu pohon sagu dapat mengandung 220 hingga 1.760 pon atau 100 hingga 800 kg pati.
Menjadi makanan pokok di wilayah Indonesia, Malaysia dan Papua Nugini, sagu memang tidak terlalu bergizi namun kaya kandungan karbohidrat yang menjadi sumber energi penting bagi tubuh.
Sagu dapat dibeli dalam dua bentuk utama yakni berupa tepung yakni pati murni atau mutiara yakni sagu berbentuk bulatan kecil yang dibuat dengan mencampurkan pati dengan air dan memanaskannya setengah matang.
Karena sagu secara alami diketahui bebas gluten, maka jenis pati satu ini menjadi alternatif yang baik sebagai pengganti tepung dan biji-bijian berbasis gandum bagi mereka yang sedang melakukan diet terbatas.
Baca juga: Cara Membuat Cireng Kucai, Hanya Menggunakan Bahan Dasar Tepung Sagu, Simak Resepnya!