Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), mencatat pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang memiliki gangguan penglihatan.
81,2 persen dari jumlah tersebut mengalami penyakit katarak.
Baca juga: Ketahui Tentang Penyakit Katarak Kongenital, Terjadi dari Kehamilan yang Bermasalah
Katarak secara sederhana dapat dijelaskan sebagai kekeruhan yang terjadi pada sebagian maupun keseluruhan lensa mata.
Hal ini menyebabkan berkurangnya penglihatan dari penderita.
Katarak banyak dijumpai pada masyarakat Indonesia usia populasi 50 tahun ke atas.
Katarak paling efektif diobati dengan operasi. Namun operasi hanya dilakukan ketika gejala katarak yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Adapun gejala Katarak sebagai berikut:
1. Pandangan mata menjadi buram pada saat melihat suatu objek atau membaca suatu tulisan.
2. Sensitifitas terhadap cahaya atau sinar menjadi tinggi.
3. Pada saat melihat objek benda dan cahaya dengan menggunakan satu mata saja, objek dapat terlihat seperti ganda.
4. Kesulitan melihat pada malam hari.
5. Pada saat memandang sinar akan muncul lingkaran cahaya pada penglihatan.
Baca juga: Penanganan Katarak dan Astigmatisme dengan Harga Lebih Terjangkau untuk Hasil yang Optimal
Berangkat dari hal ini, Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh, ERHA, dan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru mengadakan kegiatan Operasi Mata Katarak Gratis bagi masyarakat pada Minggu (23/10/2022).
Operasi Mata Katarak Gratis ini bertujuan membantu program Pemerintah dalam pengentasan penyakit mata katarak di Indonesia.
Chief Corporate Affairs Arya Noble, Induk usaha dari ERHA, Andreas Bayu Aji mengatakan, program Operasi Katarak Gratis untuk masyarakat Riau ini merupakan sebuah komitmen ERHA di bidang Kesehatan, khususnya dalam penanganan buta katarak di Indonesia.
"Kita ingin dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat yang tadinya tidak bisa melihat menjadi bisa melihat kembali sehingga orang yang tadinya terhalang karna kebutaan dapat menjadi produktif dan bisa bekerja sehingga meningkatkan perekonomian dalam hidupnya," kata dia dalam kegiatan beberapa waktu lalu.
Baca juga: Waspadai 10 Penyebab Katarak, Antisipasi Biaya Berobat dengan BPJS Kesehatan
Sementara itu, Kepala Pengembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan RS Awal Bros Pekanbaru dr Gilang menerangkan, ini adalah sebagai bentuk komitmen pelayanan terhadap masyarakat Provinsi Riau khususnya warga – warga yang berada dalam jaringan melalui RS Awal Bros daerah Panam, Ahmad Yani, Ujung Batu, dan Bagan Batu.
Sebanyak 284 penderita katarak yang berasal dari Provinsi Riau telah berhasil dioperasi dengan baik pada kegiatan ini.
"Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, ERHA dan Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh yang telah berkolaborasi bersama kami untuk mensukseskan kegiatan operasi katarak ini," ujar dokter Gilang.
Program Operasi Katarak Gratis ini telah dilakukan semenjak tahun 2012. Lebih dari 20.000 mata katarak telah di operasi yang tersebar mulai dari Pulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali, NTB, NTT dan daerah lain yang persebaran kataraknya sangat tinggi di Indonesia.
Baca juga: Penderita Katarak Bisa Dapatkan Penglihatannya Kembali Jika Tidak Ada Komplikasi
"Kita ingin ERHA terus berkontribusi terhadap pengentasan buta katarak di Indonesia dengan mengadakan operasi katarak gratis terhadap masyarakat yang berada di daerah persebaran mata katarak yang tinggi di Indonesia. Kita berkomitmen untuk selalu membawa dampak baik kepada masyarakat," harap Andreas Bayu Aji.