Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pneumonia menyebabkan kematian nomor satu di dunia dan berkontribusi terhadap 15 persen kematian pada balita.
Hal ini diungkapkan oleh Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr Prima Yosephine MKM.
Baca juga: Cegah Radang Paru Pneumonia, Mulai Tahun Ini Seluruh Anak Indonesia Dapat Vaksin PCV Gratis
"Menurut data WHO, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh Pneumonia," ungkapnya secara virtual pada acara World Pneumonia Day 2022 #FreeToBreathe oleh Pfizer, Sabtu (12/11/2022).
Tingginya angka kematian membuat pneumonia disebut sebagai pandemi yang terlupakan atau “the forgotten pandemic”.
Di Indonesia, kata Prima pneumonia juga sangat endemi.
Menurut hasil riset Riskesdas tahun 2018 prevalensi pneumonia secara umum itu sekitar 4 persen.
Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius di Argentina Dikaitkan dengan Penyakit Legionnaire, Ini Gejalanya
Dengan prevalensi pada balita sekitar 4,8 persen.
Lalu prevalensi untuk usia 15 -24 tahun itu 3,7 persen.
Prevalensi usia 25 - 34 tahun 3,6 persen dan di usia 35-44 tahun sebanyak 3,7persen.
Sementara usia 65 -74 tahun itu 5,8 persen.
Baca juga: Apa Itu Pneumonia? Simak Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya
Prevalensi pneumonia tertinggi pada balita ada pada kelompok usia 12 -23 bulan, yaitu sekitar 6 persen.
Lebih lanjut, Prima menyebutkan angka kematian tertinggi itu memang terdapat di Asia Selatan dan Afrika.