Akibatnya, fungsi jantung menjadi tidak maksimal. Saat akan memompa cairan ke seluruh tubuh, cairan tersebut malah kembali lagi jantung.
Pada kondisi yang lebih berbahaya, pembuluh aorta yang terus membesar bisa berujung robek.
"Kalau robek, angka kematiannya bukan bulan atau tahun. Kalau aorta robek, kematian bisa dalam hitungan hari," imbuhnya.
Lantas apa saja yang menjadi faktor risiko penyakit aneurisma ini?
Menurut dr Adiarto ada dua jenis faktor risiko.
Pertama, faktor risiko yang tidak bisa dicegah seperti usia, jenis kelamin dan orang yang memiliki sindrom marfan karena genetik," imbuhnya.
Sindrom marfan merupakan kelainan genetik yang memicu jaringan ikat yang berfungsi sebagai penunjang atau penghubung antarjaringan serta organ tubuh, termasuk struktur tulang.
Sedangkan faktor risiko kedua adalah bisa dikontrol.
Seperti hipertensi, diabetes dan orang yang memiliki riwayat pernah melakukan operasi sebelumnya.