Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di tahun 2021 menunjukkan bahwa kesertaan pria dalam melakukan program keluarga berencana (KB) masih rendah.
Padahal banyak dampak positif saat laki-laki ikut program KB.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Prof Muhammad Rizal Martua Damanik menyebutkan jika untuk alat kontrasepsi kondom baru mencapai 3,27 persen. Sedangkan vasektomi 0,4 persen.
Total target kesertaan laki-laki pada program KB di Indonesia hanya 5,1 persen. Menurut Rizal, rendahnya partisipasi dikarenakan anggapan KB adalah urusan perempuan.
Baca juga: Alami Serangan Jantung, Pemuda Meninggal saat Berduaan dengan Pacar, Ditemukan Alat Kontrasepsi
Lalu dipengaruhi dengan adanya persepsi kondom kurang nyaman dan mengurangi kenikmatan seksual dan masih banyak lagi. Padahal ada banyak keuntungan penggunaan kondom.
Pertama, dapat mencegah penularan penyakit. Kedua, bisa membantu pasangan mengatur kehamilan. Ketiga, alat kontrasepsi laki-laki lebih mudah dan mudah diperoleh. Harganya juga relatif murah.
Selain itu efektivitas mencegah kehamilan hingga 98 persen. Dampak positif penggunaan kondom juga mencegah penularan HIV.
"Kondom itu punya efek besar dalam Sustainable Development Goals (SDGs) kita. SDGs menyelesaikan HIV, dan family planning," tegasnya dalam rangkaian acara Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health 2022 (ICIFPRH) di Yogyakarta, Selasa (23/8/2022).