News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

Dua Parpol di Parlemen Disebut Bakal Gabung Koalisi Gerindra-PKB

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan ada dua partai politik yang memberikan sinyal akan bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bentuk Partai Gerindra dan PKB. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan ada dua partai politik yang memberikan sinyal akan bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bentuk Partai Gerindra dan PKB. 

Kedua partai tersebut, lanjut Ahmad Muzani, merupakan partai yang memiliki kursi di parlemen.

"Jika dimungkinkan maka tiga sampai empat partai politik Insyaallah bisa bergabung dalam koalisi Gerindra dan PKB yang bisa bertambah satu sampai dua partai lagi," kata Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Ahmad Muzani tidak menyebutkan secara detail dua partai yang dimaksud, namun yang jelas, menurut dia, adalah partai yang eksisting di parlemen. 

Wakil Ketua MPR RI itu mengakui sudah ada pembicaraan dengan dua parpol tersebut, tetapi masih dinamis.

"(Ada) sinyalnya belakangan tetapi insyaallah sudah mulai ada pembicaraan, warna-warnanya juga sudah mulai kelihatan dari kejauhan. Kadang-kadang gelap lagi, kadang-kadang terang lagi seperti itu," ujarnya. 

Lebih lanjut, Ahmad Muzani menegaskan koalisi Gerindra-PKB merupakan koalisi terbuka terhadap semua partai politik. 

Hal ini, kata dia, seusai dengan prinsip Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menginginkan banyak partai yang bergabung dengan KIR untuk membangun Indonesia raya yang lebih baik.

Baca juga: Prabowo Apresiasi Cak Imin, Keputusan Gerindra & PKB Berkoalisi Menggebrak Panggung Politik Nasional

"Prinsip Pak Prabowo adalah satu, Indonesia begitu besar, Republik Indonesia begitu luas, rakyatnya begitu banyak 270 juta, maka mengurus negara segede ini harus dengan kekuatan yang besar, termasuk dengan kekuatan partai politik yang juga besar. Diurus dua partai saja rasanya tidak cukup, tiga partai belum tentu sanggup, karena itu lebih banyak lebih baik," tandasnya
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini