Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) akan menggelar konsolidasi akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan pada 1 Juni 2023 mendatang.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun disebut tidak akan menggunakan momentum tersebut untuk deklarasi calon presiden (Capres).
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa momentum pengumuman Capres akan dilakukan pada kesempatan yang lain.
"Nanti momentum capres akan dilakukan pada momentum lain," kata Hasto disela-sela acara HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Megawati Tak Umumkan Nama Capres di HUT ke-50 PDIP, Presiden Jokowi Beri Pujian
Hasto menjelaskan bahwa pada 1 Juni 2023 akan digunakan untuk meneguhkan jalan ideologi partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Sehingga bukan momentum yang tepat untuk mengumumkan Capres dari PDIP.
"1 Juni lebih pada peneguhan. Pada peneguhan pada jalan ideologi tadi, pada falsafahnya. Ketika kita mengimplementasikan Pancasila di dalam kebijakan politik negara itu landasan falsafahnya yang disepakati dalam BPUPKI itu lebih ke sana," terang Hasto.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, bahwa perayaan HUT ke-50 partainya akan dirayakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Namun karena GBK hendak digunakan untuk pertandingan sepak bola sehingga tidak diperbolehkan untuk digunakan PDIP.
Meski begitu, Megawati berjanji akan berkumpul lagi bersama para kader partainya pada 1 Juni 2023 di momen peringatan Bulan Bung Karno.
Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutan di acara puncak HUT ke-50 PDIP di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1/2023).
“Nanti bulan Bung Karno, 1 Juni Insya Allah akan dilakukan konsolidasi itu diadakannya di Gelora Bung Karno,” kata Megawati.
Mengawati pun mengingatkan kepada seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih itu untuk terus bekerja keras dengan turun ke bawah bersama rakyat.
Presiden kelima RI itu pun akan terus memantu pergerakan kader partai.
“Saya itu punya pantauan. Ini kerja, itu enggak kerja,” ungkap Megawati.