News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Survei IPO: Pidato Ketua Umum PBNU Berpengaruh pada Kenaikan Elektabilitas PAN

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk ‘Dinamika Politik Jelang Pemilu 2024’, Sabtu (11/3/2023). Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas PAN naik 2,1 persen menjadi 5,0 persen.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas PAN berdasarkan hasil survei lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) pada rentang 1-7 Maret naik ke peringkat 7 besar, atau meningkat 2 tangga dari hasil survei periode oktober 2022 yang berada di posisi 9 besar.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas PAN naik 2,1 persen menjadi 5,0 persen.

PAN melampaui PKS yang berada di posisi keenam dengan elektabilitas 4,9 persen.

Hal ini disampaikan dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk ‘Dinamika Politik Jelang Pemilu 2024’, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: PKB: Pemilu Ditunda Sama Saja Merampas Hak Rakyat !

Meningkatnya elektabilitas PAN kata Dedi, salah satunya karena kemampuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang bisa membangun hubungan dekat dengan tokoh-tokoh kunci di republik ini, seperti Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Gus Yahya pada momentum peringatan satu abad NU yang diadakan PAN pada medio Februari lalu menyebut tidak mengharamkan warga nadhliyin mencoblos atau memilih PAN pada Pemilu 2024, turut berkontribusi positif pada naiknya elektabilitas partai berlambang matahari putih bersinar tersebut.

"Pidato Ketum PBNU yang menyatakan tidak haram memilih PAN, rupanya menjalar ke pemilih nahdliyin, mereka tidak lagi terkonsentrasi pada PKB atau PPP," kata Dedi.

"Di luar Jawa justru menjadi wilayah PAN dan ini kabar baik untuk PAN agar semakin gencar promosikan hubungan NU dan PAN," lanjutnya.

Dalam survei IPO, menurut Dedi elektabilitas PAN yang hanya terpaut 1,6 persen dengan elektabilitas PKB 7,6 persen saat ini tidak terlepas dari kemampuan PAN mengais suara dari ceruk kaum nahdliyin.

Baca juga: PRIMA Bakal Cabut Gugatan Jika Dijadikan Peserta Pemilu 2024, KPU: Tidak Ada Jalur Selain Hukum

"Tidak bisa dialihkan dari pikiran publik, bahwa pemilih NU mayoritas, dan membaca elektabilitas PKB atau PPP, rasanya tidak semua tertampung di sana, ini momentum bagi PAN menyasar mereka," pungkasnya.

Berikut elektabilitas 10 besar partai politik versi survei IPO saat responden ditanya "Jika hari ini dilaksanakan pemilihan umum, partai politik apa yang akan Bapak/Ibu pilih?"

1. PDI Perjuangan (23,9 persen)

2. Partai Golkar (11,5 persen)

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini