Qodari mencontohkan dalam beberapa tahun terakhir ini, Erick berhasil mengukir prestasi dengan menindak tegas para koruptor di tubuh BUMN, dari Garuda hingga Jiwasraya.
“Kemudian kalau bicara Erick Thohir tidak seperti AHY. Erick Thohir sudah menjabat menteri BUMN, kemudian hasil-hasil kerjanya sudah kelihatan menindak tegas penyelundupan harley dan brompton di pesawat Garuda oleh direksi Garuda, kemudian menindak tegas penyalahgunaan di Jiwasraya, bahkan dana dari nasabah itu diupayakan untuk dikembalikan, ini terobosan, biasanya cuma ditindak tegas tetapi tidak dikembalikan,” ucapnya.
BUMN, kata Qodari, di tangan Erick Thohir mampu meningkatkan laba dari tahun ke tahun. Menariknya lagi, dalam kerja-kerja sosial di BUMN, Erick Thohir melibatkan Nahdlatul Ulama (NU) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan pesantren demi kemandirian dalam ekonomi.
“Lalu tren laba BUMN juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, itu kan semua prestasi ditambah kegiatan kegiatan Erick Thohir yang juga melibatkan 'kolam suara' yang besar misalnya NU," ucap Qodari.
Qodari juga menyinggung soal wacana duet antara Anies Baswedan dan AHY yang belum juga jelas, karena Partai Demokrat sendiri meminta agar Anies memilih AHY sebagai cawapres, sementara PKS sendiri mau mengusul kadernya untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres di Pilpres 2024.
"Ini pun dalam konteks calon Anies Baswedan menurut saya rumit, kerumitan pertama itu karena Demokrat mengusulkan AHY sebagai cawapres, tetapi PKS juga mengusulkan nama lain misalnya Aher sebagai cawapres. Kalau AHY dipilih sebagai cawapres, mungkin PKS lari atau sebaliknya, biasanya kalau terjadi situasi seperti ini maka kemudiam capresnya mencari calon lain yang notabenenya bukan orang partai agar bisa lebih diterima oleh kedua belah pihak," ujarnya.
Bahkan, soal sosok cawapres pun Anies Baswedan dengan terang-terangan mengakui punya kriteria tersendiri, artinya peluang untuk berpasangan dengan AHY sangat kecil karena kriteria-kriteria tersebut belum dipenuhi oleh AHY.
“Kedua Anies pernah mengatakan dia punya kriteria pemenangan yang saya ingat dan relevan atas pertanyaan ini adalah soal pemenangan dia ingin calon yang bisa membantu pemenangan. Mungkin mas Anies itu khawatir ya kalau wakilnya AHY, maka nanti akan diserang oleh minimnya pengalaman di pemertintahan sehingga dianggap tidak layak untuk memimpin menakhodai kapal yang sangat besar bernama bangsa indonesia,” tandasnya.