News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Hasil Survei Masuk 5 Besar Kandidat Bakal Capres, Kerja Politik Cak Imin Dinilai Melebihi Tokoh Lain

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil survei PolMark Research Center menunjukkan elektabilitas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk dalam lima besar sebagai kandidat bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio memuji kerja-kerja politik Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Hal itu terpotret dalam survei calon presiden (capres) PolMark Research Center, dimana Cak Imin masuk 5 besar.

Bahkan, di Jawa Timur nama Cak Imin berhasil mengalahkan Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa.

Karenanya, Hendri Satrio mengatakan hasil survei itu menjadi bukti kerja-kerja politik Cak Imin melebihi tokoh lainnya.

Baca juga: Belum Berkoalisi, Perindo Ingin Capres 2024 Punya Gagasan

"Dan bahkan melebihi Prabowo Subianto yang digadang-gadang sebagai capresnya," kata Hendri Satrio dalam keterangannya, dikutip pada Senin (3/4/2023).

Hendri Satrio menilai hal ini wajar, karena selain faktor grass root PKB yang kuat dan loyal, juga dipengaruhi kerja-kerja politik Cak Imin yang substansial selama beberapa tahun terakhir.

"Pada saat pandemi Cak Imin melakukan banyak hal, bahkan ia menggelar perhelatan Festival Cak Imin di berbagai kota besar. Ini membuat popularitasnya naik dan peran nahdliyin amat besar untuk melambungkan popularitasnya," ujarnya.

Dia menuturkan Cak Imin memiliki kepemimpinan yang luar biasa dan mampu membuat partai yang didirikan Gus Dur ini menyalip partai islam lainnya seperti PAN, PKS, PPP, dan menjadi partai Islam terbesar.

"Sosoknya tidak bisa dianggap remeh. Dan hari ini ia masuk dalam 5 besar kandidat capres, maka artinya sangat potensial menjadi salah satu tokoh yang harus menjadi pertimbangan penting bagi kandidat capres lain untuk menarik cak Imin menjadi pendamping," ungkapnya.

Sebelumnya, hasil survei PolMark Research Center menunjukkan elektabilitas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk dalam lima besar sebagai kandidat bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Baca juga: Jokowi Kompak Kenakan Kemeja Putih dan Duduk Bareng Prabowo & Cak Imin di Acara Silaturahmi PAN

CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah mengatakan dalam temuan lembaganya elektabilitas bacapres masih dipegang oleh Ganjar Pranowo (22,8 persen), Prabowo Subianto (17,4%), Anies Baswedan (13,9%), dan Ridwan Kamil (5,2%), dan Muhaimin Iskandar (4,8%).

Secara khusus Eep menyoroti melesatnya elektabilitas Muhaimin Iskandar yang kini masuk dalam lima besar.

"Hal yang mengejutkan adalah masuknya nama Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang berhasil menembus lima besar, dengan perolehan suara sebanyak 4,8%. Padahal selama ini nama Muhaimin bahkan kerap tak masuk dalam survei dan tak jelas popularitasnya," kata Eep dalam rilis survei lembaganya di Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).

Menurut hasil survei Polmark Indonesia, posisi Cak Imin kini mengungguli Sandiaga Uno (2,0%), Puan Maharani (1,7%) dan AHY (1,7%).

Bahkan Cak Imin juga jauh melampaui Khofifah Indar Parawansa (1,3%) dan Erick Thohir (1,0 %).

Menariknya, Cak Imin juga masuk dalam tiga besar di Jawa Timur.

Dia berhasil mencuri perhatian dan meraup perolehan suara hingga 11,5% dan berada di peringkat ketiga.

Peringkat pertama masih dipegang oleh Ganjar Pranowo (24,0%) dan peringkat kedua adalah Prabowo Subianto (14,2%).

Baca juga: Tolak Wacana Koalisi Besar di Pilpres 2024, PKB: Rakyat Akan Senang Kalau Lebih Banyak Pilihan

Suara Cak Imin bahkan melampaui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (5,8%).

Di Jawa Timur ini, Cak Imin berhasil mengalahkan nama-nama populer lain seperti Anies Baswedan (6,5 %), Ridwan Kamil (1,9%), AHY (1,8%), Puan Maharani (1,5%) dan Erick Thohir (1,1%).

Survei PolMark dilakukan pada 23 Januari-19 Maret 2023 di 77 daerah pemilihan. Survei juga sebelumnya telah dilakukan pada 26 Oktober-3 November 2022.

Sehingga, secara keseluruhan, survei ini digelar di 78 dapil. Mereka melibatkan 62.480 responden dalam survei ini.

Responden yang diwawancarai pun tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error -+0,4 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini