Jika dilihat berdasarkan tren, kata dia, tampak penurunan elektabilitas yang signifikan dari Ganjar Pranowo selama dua bulan terakhir.
Penurunan tersebut, kata dia, mencapai sekira 8%.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru LSI: Prabowo di Peringkat Pertama, Lewati Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
"Kalau kita lihat trennya, maka lagi-lagi terlihat penurunan signifikan dari Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo selama dua bulan terakhir turun sekitar 8%. Dari 35% ke 26,9%," kata dia.
"Tapi yang menarik di situ penurunan 8% itu tampaknya belum diambil atau berpindah ke Prabowo atau Anies. Prabowo mengalami peningkatan sekitar 3,6% dari 26,7%. Sementara Anies cenderung stabil mengalami penguatan sedikit sebesar 1,3%," sambung dia.
Ia menduga penurunan suara Ganjar tersebut terpecah ke dalam undecided voters, Prabowo, maupun ke Anies.
Namun demikian, kata dia, hal yang harus menjadi catatan adalah terjadi penurunan yang signifikan dari elektabilitas Ganjar.
"Poin utamanya adalah terjadi penurunan signifikan dan tampaknya ada perpindahan suara dari Ganjar ke Prabowo. Meskipun belum ada sebanyak angka penurunan dari Ganjar," kata dia.
Elektabilitas PDIP Teratas, Disusul Gerindra dan Golkar
Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas PDIP, Gerindra, dan Golkar berada di tiga posisi teratas.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengatakan sebanyak 17,7 persen respondenmemilih PDIP, 12,8 persen responden memilih Gerindra, dan 7,8% memilih Golkar.
Namun demikian, kata dia, masih ada 30,7% responden yang belum menentukan pilihannya.
Baca juga: Survei LSI: Kepercayaan Publik Terhadap Kejaksaan Tertinggi Dibanding Lembaga Penegak Hukum Lain
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Temuan Survei Nasional LSI: "Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini" di kanal Youtube: Lembaga Survei Indonesia pada Minggu (9/4/2023).
"Pertama, ada 30,7% dari pemilih atau responden yang kami tanyai atau masyarakat secara umum kalau dikaitkan dengan populasi menyatakan belum punya pilihan (Tidak tahu/tidak jawab)," kata dia.
"Di antara yang sudah punya pilihan 17,7% memilih PDIP, 12,8% memilih Gerindra, 7,8% memilih Golkar, 7,6% PKS, 5,4% Demokrat, 4,4% PKB, 4,1% NasDem, 3,1% Perindo yang lainnya di bawah 2%," sambung dia.