News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Benarkah Hubungan Jokowi dan Ganjar Pranowo Retak? Pengamat Ini Justru Meragukan, Berikut Analisanya

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi dan Ganjar Pranowo kompak mengenakan kemeja putih saat mengecek harga bahan pokok di Pasar Legi, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Senin (10/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo terlihat harmonis dengan Gubernur Jawa Tengah di tengah polemik keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Jokowi tampak mengajak Ganjar dalam sejumlah kunjungan kerja di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Pengamat Politik SMRC Saidiman Ahmad menilai keakraban Jokowi dengan Ganjar membuktikan bahwa tidak ada keretakan hubungan antara kedua tokoh tersebut.

Dia menyebut polemik tidak bisa dikaitkan dengan kedekatan keduanya.

"Saya tak melihat ada kerenggangan dengan Ganjar," ujar Saidiman, Selasa (11/4/2023).

Saidiman menjelaskan bahwa sikap Ganjar menolak keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Israel merupakan sikap partainya, yakni PDIP. Sementara diketahui Jokowi juga merupakan kader PDIP.

Kemudian, dia juga mengingatkan sikap menolak Israel bisa jadi berkaitan dengan keamanan yang berpotensi ditimbulkan, misalnya momentum bagi teroris untuk melancarkan aksinya. Jika potensi itu terbukti pada akhirnya akan menjadi pukulan bagi pemerintah Jokowi.

Baca juga: Peneliti ISC Beberkan Empat Alasan Elektabilitas Prabowo Terus Melejit Tinggalkan Ganjar dan Anies

"Jadi saya mungkin kurang sepakat ada perbedaan antara Pak Jokowi dengan kader yang lain. Menurut saya tidak, saya percaya mereka sudah kalkulasi dampak negatif dan positif dari kehadiran Israel," ujarnya.

Lebih lanjut, Saidiman menilai keakraban Jokowi dengan Ganjar yang masih terjadi pasca keputusan FIFA erat kaitannya dengan Pilpres 2024.

Jokowi seolah menempatkan Ganjar sebagai tokoh yang paling potensial untuk meneruskan kepemimpinannya.

Ganjar dianggap paling layak untuk meneruskan program besar Jokowi, seperti membangun Ibu Kota Negara baru, kereta cepat Jakarta-Bandung, hingga mewujudkan Indonesia emas pada 2045.

Pandangan bahwa Ganjar adalah penerus Jokowi juga tergambar dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia.

Data survei yang dilakukan pasca keputusan FIFA memperlihatkan bahwa 39,3 persen pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 memilih Ganjar.

"Saya tak melihat sosok di luar Ganjar yang lebih sempurna merepresentasikan kelompok politik Jokowi. Selain bahwa ia secara formal adalah kader PDIP sama dengan Jokowi," ujar Saidiman.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini