TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Ormas Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia Heikal Safar bersilaturahmi ke mantan Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Rekat Indonesia di Kediamannya di Puri Wira Bhakti, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Heikal mengatakan kunjungan halal bihalal di Hari Raya Idul Fitri ini menjadi sangat istimewa, karena Ryamizard yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Rekat Indonesia, sangat mendukung dirinya maju menjadi bakal calon Wali Kota Bekasi di Pilkada serentak Tahun 2024.
"Dimomen Hari Raya Lebaran Idul Fitri 1444H/2023M ini, penuh kebahagian ini, saya datang secara pribadi menemui Bapak Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu di kediamannya, beliau dengan rasa haru mendoakan dan memberikan motivasi serta dukungan kepada saya agar bisa menjadi Wali Klta Bekasi 2024," kata Heikal Safar wartawan di Jakarta, Senin (24/4/2023).
Menurut Heikal, sosok Ryamizard merupakan tokoh militer yang pada masa itu karirnya sangat cemerlang.
Diketahui, Ryamizard pernah menjabat pangkostrad tahun 2000- 2002 kemudian menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tahun 2002- 2005 dan diminta Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pertahanan RI masa Jabatan tahun 2014 s/d 2019.
"Bagi saya sosok Jenderal Ryamizard tokoh nasional panutan selain sebagai Ketua Dewan Pembina Ormas Rekat Indonesia, beliau (Ryamizard) juga seorang negarawan dan tokoh militer yang sangat berpengaruh pemikirannya bagi kebangsaan Indonesia, meskipun setelah memasuki masa purnawirawan, Ryamizard masih aktif sebagai pembicara di berbagai kegiatan yang membahas isu-isu kebangsaan dan Nasionslisme," ujarnya.
Menurut Heikal, Ryamizard adalah contoh purnawirawan masih mengabdi kepada bangsa dan negara dengan caranya.
Baca juga: Unhan Gelar Sidang Penganugerahan Doktor Honoris Causa Untuk Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu
"Yakni dengan menuangkan intelektualnya dalam buku salah satunya Beliau (Ryamizard) menulis buku 'Perang Modern' dan juga berkontribusi dalam penulisan buku 'Indonesia Baru dan Tantangan TNI," pungkasnya.