TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu alias KIB bubar kembali santer dalam beberapa waktu belakangan.
KIB sendiri berisi tiga partai yakni PPP, Golkar dan Partai Amanat Nasional alias PAN.
Pasca-PDIP mengumumkan partainya mengusung Ganjar Pranowo, PPP langsung merapat dan menyatakan juga ikut mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres mereka.
Belakangan, muncul rumor bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dijagokan untuk menjadi pendamping atau cawapres Anies Baswedan.
Kabar itu muncul setelah pertemuan Airlangga Hartarto dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, pekan lalu.
Tak lama setelah pertemuan, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi memberikan tanggapannya.
Aboe, sapaan akrabnya, menilai pertemuan tersebut memang tidak akan mengubah konstelasi koalisi yang sudah ada sekarang.
Diketahui, Demokrat kini tengah berkoalisi bersama NasDem dan PKS di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Baca juga: Politikus PPP: Tak Tertutup Kemungkinan KIB Gabung dengan PDIP
Sementara Golkar berada satu barisan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN.
"Enggaklah, koalisi sudah rapi dan bagus. Kami bertiga sudah solid. Insya Allah moga-moga Pak Airlangga nambah nah itu lebih cakep lagi, lebih bagus," kata Aboe di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2023).
Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa Golkar bakal bergabung Koalisi Perubahan dan Airlangga berpotensi menjadi cawapres Anies.
"Sangat mungkin-mungkin terjadi tapi itu dalam posisi pembicaraan yang masih panjang, yang namanya politik sangat dinamis dan berkembang. Siapa dengan siapa itu tergantung pendekatan dan situasi politik terakhir," kata Anggota Komisi III DPR RI itu.
Adapun PKS, dikatakan Aboe, saat ini tetap dalam posisi menjaga hubungan koalisi yang sudah berjalan baik.
"Dan juga berusaha memenangkan PKS dan Anies Baswedan," kata Aboe.