Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi negara pertama yang mengalami digital election atau tren kampanye Pemilu melalui platform digital.
Platform digital yang dimaksud ialah media sosial, khususnya twitter.
"2014 saat itu kita mengalami digital election pertama. Saat itu betul-betul ada satu platform digital yang diandalkan untuk berkampanye. Platform digital itu adalah twitter," ujar Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto, dalam webinar Menangkal Disinformasi di Tahun Politik pada Kamis (4/5/2023).
Tak hanya Indonesia, digital election kini juga menjadi tren di berbagai negara.
Satu diantaranya ialah Filipina yang melaksanakan Pemilu pada 2022 dengan hasil Ferdnand Marcos Jr sebagai presidennya.
"Pemilu Filipina yang memenangkan Macor Jr, itu bagi saya merupakan Pemilu TikTok pertama di dunia," kata Andi.
Baca juga: Mewujudkan Pemilu yang Merekatkan Bangsa
Oleh sebab itu, Pemilu Indonesia pada Februari 2024 mendatang diprediksi akan kembali mengalami tren digital election.
Sementara pada tahun yang sama, Amerika Serikat juga turut melaksanakan Pemilu yaitu pada November 2024.
Jarak 9 bulan itu diprediksi akan membuat Indonesia menjadi obyek empuk uji coba algoritma-algoritma baru terkait pertarungan politik.
"Pemilu Indonesia Februari 2024 adalah laboratoium terbaik untuk platform memunculkan algoritma baru untuk nantinya dipakai di Pemilu Amerika Serikat November 2024," katanya.
Andi pun memprediksi Pemilu Indonesia nantinya akan diramaikan oleh aI election atau kampanye memanfaatkan artificial intelligence atau kecerdasan artifisial.
Kemunculan platform baru juga diprediksi akan mewarnai tren kampanye pada Pemilu mendatang.
"2024 akan menjadi the first aI election di Indonesia. Dan tidak tahu platform baru apa yang mungkin muncul di Indonesia," ujarnya.