Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengkritik inovasi pemerintah dalam menggalakkan penggunaan kendaraan listrik.
Menurut Anies, inovasi itu saat ini kurang tepat sasaran, sebab kata dia, sejatinya yang diperbanyak yakni penggunaan kendaraan listrik untuk transportasi umum dan kendaraan logistik.
Baca juga: Tokoh yang Hadiri Pidato Politik Anies Baswedan, AHY hingga Waketum NasDem Ahmad Ali
Pernyataan itu disampaikan Anies usai deklarasi dukungan dari relawan Amanat Indonesia (Anies) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
"Soal subsidi (kendaraan listrik) jadi yang perlu kita dorong adalah peningkatan kendaraan umum dan angkutan logistik yang berbasis listrik ini harus kita dorong dan itu juga dikerjakan di Jakarta," kata Anies Baswedan, dikutip Senin (8/5/2023).
Akan tetapi kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, realitanya saat ini, kendaraan listrik justru dimiliki oleh pribadi perseorangan.
Menurut dia, upaya pemerintah dalam menekan emisi kendaraan justru akan sama saja, sebab, kendaraan pribadi kerap kali hanya digunakan untuk satu orang penumpang.
Sementara, jika yang diperbanyak dan disubsidi adalah angkutan transportasi umum dan kendaraan logistik, maka upaya untuk mengurangi emisi kendaraan bisa terjadi.
Baca juga: Pujian Anies Baswedan ke Jokowi Soal Pembangunan Tol dan Isi Pidato Politiknya di Hadapan Relawan
"Ketika sebuah rumah tangga menambah kendaraan listrik hampir pasti dia tidak menukar kendaraan bbm-nya tapi dia menjadi kendaraan tambahan," kata dia.
"Konsekuensinya maka dia menambah jumlah kendaraan di dalam traffic di sebuah kota, tapi ketika kendaraan umum yang didorong dan kendaraan umumnya itu berbasis listrik," sambungnya.
Oleh karenanya, Anies meyakinkan jika memang nantinya pemerintahan dipimpin oleh dirinya, maka yang akan dilakukan yakni mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk transportasi umum dan logistik.
"Mengapa ke depan arahnya adalah kendaraan umum berbasis listrik dan juga logistik," tukas dia.
Sebelumnya, Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengkritik kebijakan subsidi mobil listrik.
Dikatakan Anies, solusi untuk menghadapi tantangan lingkungan bukan dengan cara memberi subsidi mobil listrik.
Hal itu dikatakan Anies dalam pidato politik bertema 'Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilan' di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
"Soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.
Lagi pula, kata Anies, penggunaan kendaraan listrik akan lebih baik jika berfokus pada kendaraan umum berbasis listrik.
"Kalau kita hitung apalagi ini contoh ketika sampai pada mobil listrik, emisi karbon mobil listrik perkapita perkilometer sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak," ucapnya.
"Emisi perkilometer perkapita untuk mobil listrik dibandingkan dengan bus berbasis BBM. Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," imbuhnya.
Selain itu dengan pengalaman Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kendaraan pribadi listrik justru menambah kemacetan lantaran tidak menggantikan mobil berbasis bahan bakar fosil.
"Kendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya, dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," pungkasnya.