"Tetapi yang pasti ketika kita uji kembali jeda waktu sekitar 10 hari setelah dilakukan deklarasi, kita lakukan survei, angkanya kemudian melejit menjadi 38,2 persen. Jauh melampaui Pak Prabowo di angka 31,1 persen. Artinya ada selisih 7,1 persen," ujar Yunarto dalam konferensi pers virtual, Senin (15/5/2023).
Yunarto menjelaskan elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini merupakan paling tinggi sejak pertama kali Charta Politika melakukan survei terkait pemilihan presiden pada Juli 2021.
"Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan mas Ganjar belum terkena pro kontra isu Piala Dunia U-20. Itu tang menurut saya yang mengagetkan," ungkap dia.
Lebih lanjut, Yunarto menilai strategi PDIP yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres sehari menjelang lebaran merupakan tindakan yang tepat. Hal itu membuat elektabilitas kadernya itu kembali melejit.
"Bahkan, ada yang mengatakan ini marketingnya bagus banget. Karena dideklarsikan sehari sebelum lebaran. Orang lebaran itu kan silaturahmi, Setahun sekali. Jadi bahan obrolan tuh," pungkasnya.
Sebagai informasi, survei ini merupakan survei yang dilaksanakan dengan metode tatap muka langsung dengan metode multistage random sampling dengan total responden sebanyak 1.220 responden.
Adapun survei tersebut dilaksanakan pada tanggal 2-7 Mei 2023, dengan margin of error sebesar 2,82.