Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam hasil survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI) melaporkan tingkat elektabilitas partai politik di Indonesia.
Adapun survei telah dilakukan pada pada medio 30 April sampai 5 Mei 2023 melibatkan 1.220 responden di seluruh Indonesia. Dengan rentang usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Baca juga: Survei Indikator: Salip Ridwan Kamil, Elektabilitas Sandiaga Puncaki Bursa Cawapres
Pada hasil survei terbaru IPI tersebut tercatat PDIP, Gerindra dan Golkar menjadi parpol dengan tingkat elektabilitas tertinggi.
PDIP pimpin elektabilitas dengan 20 %, Gerindra: 17,2%, Golkar: 7,8%, Demokrat: 7,7%, Nasdem: 6,2%. Kemudian di posisi enam PKB: 6,1%, PKS: 5,7%, PAN: 2,7%, PPP: 2,6% dan Perindo: 2,5%.
Baca juga: JPPR: Parpol Peserta Pemilu 2024 Berpotensi Ingkari Komitmen Kawal Kelompok Rentan
Sementara itu parpol dengan elektabilitas cukup rendah Hanura: 0,9%, Garuda: 0,6%, PSI: 0,5%, Gelora: 0,5%, PBB: 0,4%, Ummat: 0,3%, Buruh: 0,0%, PKN: 0,0.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya mengungkap bahwa terjadi peningkatan elektabilitas dari hasil survei terbaru IPI pada PDIP pasca pembatalan Piala Dunia U-20.
“Jadi ini berdasarkan survei telepon awal Mei. Ini trennya, penurunan PDIP di bulan April itu kembali rebound, tetapi kenaikan itu diikuti Gerindra yang trennya tidak menurun. Karena yang terjadi Gerindra trennya naik terus,” kata Burhanuddin dalam paparan secara daring, Kamis (18/5/2023).
Kemudian dikatakan Burhanuddin momen batalnya penyelenggaraan piala dunia U-20 di Indonesia banyak orang menyalahkan PDIP membuat elektabilitas partai berlogo moncong putih tersebut sempat menurun.
Baca juga: Survei Indikator: Tren Elektabitas PDIP Naik Setelah Umumkan Ganjar Capres 2024, Ditempel Gerindra
“Sepertinya insiden tuan rumah piala dunia dan sebagian menyalahkan PDIP atau Ganjar itu buta konstituen pemilih marah. Tetapi setelah pengumuman Ganjar capres dan sebagian pihak telah melupakan gagalnya Piala Dunia U-20, menambah elektabilitas PDIP,” tuturnya.