"Karena dianggap kinerjanya kurang baik dalam menangani kemiskinan," tutupnya.
Adapun pada survei terbaru LSI Denny JA Ketua Umum Partai Gerindra itu mendapatkan elektabilitas tertinggi sebesar 33,9 persen, kemudian disusul Ganjar Pranowo 31.9 persen dan Anies Baswedan 20,8 persen. Sementara yang tidak menjawab 13,4%.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Mayoritas Pemilih Inginkan Capres yang Strong Leader
Anies Baswedan Masih Punya Potensi Lolos Putaran Kedua Pilpres 2024
Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengibaratkan Anies Baswedan sebagai mesin yang telat panas pada bursa bakal calon presiden.
Berdasar survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi tiga.
Sementara di posisi pertama ada Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen, kemudian disusul Ganjar Pranowo 31.9 persen.
Untuk elektabilitas Anies Baswedan berada pada angka 20,8 persen.
"Kita lihat Pak Anies walaupun posisi surveinya selalu di posisi ketiga. Namun berkaca pada pilkada DKI walaupun kuda hitam berhasil lolos putaran kedua dan menang di Pilkada DKI," kata Adjie di kantor LSI Denny JA di Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Meski begitu Adjie menyebutkan bahwa Anies Baswedan masih memiliki potensi untuk lolos di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Alasan Prabowo Capres yang Paling Banyak Didukung Kalahkan Ganjar dan Anies
"Pak Anies ini mesin lambat panas, secara elektabilitas selalu di posisi ketiga. Namun masih memiliki potensi untuk naik maupun lolos diputaran kedua," tegasnya.
Dikatakan Adje meski berada di posisi ketiga dari bursa bakal calon presiden potensial. Menurutnya elektabilitas 20 persen Anies Baswedan sudah menjadi modal.
"Memang sejauh ini belum terlalu maksimal image yang diangkat oleh Pak Anies. Walupun angka elektabilitasnya berada di angka 20 persen, itu juga sudah menjadi modal," sambungnya.
Menurut Adjie untuk bisa mendapatkan suara yang lebih luas. Anies Baswedan perlu mengambil ceruk pemilih uang yang moderat dan terdidik.
"Untuk bisa menggapai suara yang lebih luas. Tentunya Pak Anies harus mengambil pemilih yang lain, lebih moderat, terdidik. Jadi imagenya harus harus dimunculkan, bagaimana programnya dan itu yang akan menjadi penentu untuk Aneis Baswedan," tuturnya.