Elektabilitas Gubernur Jateng itu, turun 2,5 persen dibanding survei yang dilakukan pada Januari 2023 lalu.
Merespons hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDI Perjuangan, Budi Sulistiyono, menilai pergeseran hasil survei merupakan dinamika yang biasa dalam politik.
Ia mengaku tetap optimistis, lantaran masih ada waktu jelang Pilpres 2024.
"Dinamika survei suatu hal yang biasa," kata Kanang saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Rabu (24/5/2023).
Lebih lanjut, Kanang mengakui, saat ini Ganjar Pranowo masih menuntaskan tugasnya sebagai gubernur.
Praktis, kata Kanang, gerakannya belum gaspol.
"Gerakan mas Ganjar ketika masih terikat bergerak pada elektoral hanya Jawa Tengah, karena masih terikat pada tugas keseharian sebagai Gubernur Jateng," ucapnya.
"Langkah konsolidasi mas Ganjar keluar Jawa Tengah hanya bisa dilakukan hari Sabtu dan Minggu," lanjut mantan Bupati Ngawi dua periode tersebut.
Kanang pun meyakini elektabilitas Ganjar Pranowo akan kembali naik dan unggul dari sejumlah nama lain yang turut berpeluang maju di Pilpres 2024.
Baca juga: Survei LSJ: Pemilih Jokowi Pilpres 2019, Lebih Banyak Memilih Prabowo Dibandingkan Ganjar dan Anies
Diketahui, survei Litbang Kompas berlangsung 29 April-10 Mei 2023, dilakukan secara tatap muka.
Dikutip dari Kompas.com, sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Galuh, TribunJatim.com/Willy Abraham, Yusron Naufal Putra, Kompas.com)