TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh bulan jelang Pemilu 2024, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Partai Perindo menunjukkan tren peningkatan.
Setidaknya hal ini yang terpotret dalam hasil survei Political Weather Station (PWS) pada Juni 2023 ini.
"Dengan kerja militan para kader, ditambah semakin banyaknya tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda bergabung dengan Partai Perindo, diharapkan target dua digit bulan Oktober-November 2023 dapat tercapai,” kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, baru-baru ini.
HT, sapaan akrabnya, juga mengingatkan kepada kader Partai Perindo agar bekerja keras agar bisa mencapai target.
"Harus berjuang maksimal."
Baca juga: Sekjen Perindo Ungkap Makna Tanda Sayap Partainya
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq menyatakan kuatnya elektabilitas Perindo menambah energi sekaligus semangat bagi para pengurus dan caleg terhadap masa depan Partai Perindo di Pemilu 2024.
"Tentu kami akan semakin bekerja semakin keras, agar double digit yang ditargetkan Ketua Umum dapat diwujudkan secara maksimal," ungkap Rofiq.
Ia yakin dan percaya apa yang dikerjakan Perindo bisa menjadi kunci tingkat penerimaan (akseptabilitas) masyarakat terhadap Partai Perindo.
Seperti diberitakan sebelumnya, peneliti PWS Sharazani memaparkan, elektabilitas Partai Perindo ini masuk ke jajaran parpol papan menengah dan berpeluang lolos ke parlemen.
"Elektabilitas Partai Perindo sebesar 5 persen," kata Sharazani dalam rilis surveinya secara daring, Senin (26/6/2023).
Data PWS bahkan juga menunjukkan jika partai ini mampu menyalip dua parpol yang kini berada dalam parlemen.
Kedua parpol itu adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kedua parpol itu juga diprediksi tidak lolos ke Senayan lagi lantaran masih berada di bawah minimal ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4%. "PAN sebesar 3,8% dan PPP sebesar 2,1%," ujarnya.
Survei PWS ini dilakukan pada tanggal 10-18 Juni 2023 di 34 Provinsi Indonesia.
Adapun, jumlah sampel yang digunakan dalam survei ini sebanyak 1.200 responden yang diperoleh melalui metode teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Sementara itu margin of error yang diterapkan sebesar ±2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.