TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menempatkan Prabowo Subianto unggul jauh ketika dihadapkan satu lawan satu atau head to head dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Dalam survei yang berlangsung 3 - 15 Juli 2023, Prabowo mendapat keterpilihan 52 persen dibanding Ganjar 41,6 persen.
Jarak elektabilitas keduanya mencapai dua digit yakni 10,4 persen.
"Pada survei Juli 2023 ini, ketika kita tanya responden bila ada dua capres yang maju yaitu Prabowo dan Ganjar, siapa yang akan dipilih," kata Direktur LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas dalam paparan surveinya secara daring, Senin (31/7/2023).
Dalam survei tersebut, Prabowo menang secara head to head dari Ganjar di beberapa daerah Indonesia.
Terutama Prabowo unggul atas Ganjar di tiga provinsi besar di Indonesia.
Di Jawa Barat, Prabowo meraih suara sebanyak 65,7 persen, sedangkan Ganjar hanya mendapat dukungan sebesar 31,7 persen.
"Teritori Capres head to head, mulai dari Jabar, sebesar 17,5 persen pemilihnya di Jabar PS (Prabowo Subianto) unggul dengan angka 65,7 persen, sementara GP kalah di 31,7 persen," kata Hanggoro Doso Pamungkas.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Semua Pemilih Parpol Kecuali PDIP Pilih Prabowo Jadi Presiden
Selain di Jabar, Prabowo juga berhasil meraih hasil maksimal di Provinsi Banten dengan torehan suara sebesar 60,0 persen.
Sementara Ganjar hanya mendapat suara sebanyak 39,3 persen.
Lalu di Jawa Timur, Prabowo dan Ganjar suaranya masih neck to neck alias berbanding tipis.
Prabowo meraih suara sebanyak 44,3 persen, sedangkan Ganjar 43,3 persen.
Jumlah tersebut memungkinkan Jatim menjadi medan pertempuran yang sengit bagi Prabowo dan Ganjar dalam memperebutkan basis dukungan dan suara rakyat Jatim.
"Provinsi kedua terbesar adalah Jatim dengan 16,3 persen pemilih. Di Jatim PS unggul dibanding GP 44,3 persen, berbanding tipis 43,3 persen sehingga provinsi ini bisa menjadi rebutan ya kepada PS dengan GP," ujar Hanggoro.