Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo berlangsung hangat, serius tapi santai.
Di mana, pertemuan itu berlangsung di Kantor DPP PSI, di Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta, pada Rabu (2/8/2023) sore.
Grace bahkan menyebut bahwa Prabowo sebagai sosok yang rendah hati dan menghormati siapapun lantaran sudah sudi untuk datang ke kantor PSI, partai kecil non parlemen yang masih diisi oleh anak - anak muda.
Dia bahkan menyebut jika di tempat lain PSI diharuskan meminta-minta untuk datang sambil merangkak, tapi Prabowo justru berkenan hadir mendatangi kantor PSI yang kecil di Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang.
Menanggapi hal itu, Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus angkat bicara soal apa yang disampaikan Grace Natalie saat bertemu Prabowo.
Menurut Deddy, pihaknya mengetahui bahwa jusru elite PSI yang melobby Prabowo untuk datang ke Kantor DPP PSI.
Di mana, posisi Prabowo sebagai undangan bukan hadir atas keingian sendiri menemui elite PSI.
"Yang saya tahu beberapa elite PSI melobby Pak Prabowo untuk datang ke PSI. Jadi beliau diundang," ucap Deddy Sitorus saat dihubungi Tribunnews, Kamis (3/8/2023).
Deddy juga menegaskan, bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu tan merasa tersidir atas ucapan Grace Natalie soal 'Yang Lain Harus Datang Ke Sana, Kalau Perlu Merangkak'.
Baca juga: Jargon Tegak Lurus Bersama Presiden, Pertemuan PSI dengan Menhan Kode Keras Jokowi Dukung Prabowo?
Pasalnya, PSI belum pernah sama sekali untuk meminta bertemu maupun mengirimkan undangan guna menyampaikan dukungan kepada Ganjar Pranowo melalui PDIP.
"Kami tidak merasa tersindir karena PSI belum pernah sekalipun berkomunikasi secara resmi untuk meminta bertemu atau menyampaikan undangan atau menyatakan keinginan menyampaikan dukungan kepada Ganjar melalui PDIP," jelas Deddy.
Sekretaris Tim Koordinasi Nasional Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo ini juga menyebut, apa yang dilakukan PSI bagian dari skenario dalam sinetron.
Bahkan, secara tegas Deddy menyebut apa yang disampaikan Grace Natalie bagian dari playing victim yang sudah kuno dan tak mencerkinkan gaya anak muda.
"Ini kan cara-cara sinetron dan playing victim yang sudah kuno, bukan gaya anak muda tapi gaya kolonial," tegas dia.
Sebelumnya, usai pertemuan dengan Prabowo, Grace sempat menyinggung soal komunikasi politik dengan partai lain.
Di mana, kata Grace, ada pihak partai politik yang justru harus PSI yang mendatanginya. Bahkan, lanjut dia, kalau perlu PSI harus merangkak mendatangi parpol tersebut.
Hanya saja, Grace tidak menjabarkan lebih detail pihak partai mana yanh dimaksudkan itu.
"Kalau ditempat lain kita yang diminta ke sana, kalau perlu sambil merangkak, kalau di sini Pak Prabowo yang berkenan hadir mendatangi kami di kantor PSI," kata Grace.
Peryataan Grace itu diduga menyindir PDI Perjuangan (PDIP). Di mana sebelumnya PSI menyatakan dukungan untuk Bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Namun, dukungan PSI itu tak dianggap oleh partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri lantaran PSI tak pernah ataupun membuka komunikasi politik terlebih dahulu.
Baca juga: Ucapan Grace Natalie Yang Lain Harus Datang Ke Sana, Kalau Perlu Merangkak, Disebut Sindir PDIP
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto juga pernah menyampaikan bahwa pentingnya sebuah etika politik dalam membangun kerja sama politik di Pilpres 2024.