News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rocky Gerung dan Kontroversinya

Demokrat: Jokowi Harus Tertibkan Relawan yang Cari Muka Lewat Kasus Rocky Gerung

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. Ia menilai kritik yang disampaikan Rocky Gerung berfungsi menjaga keawasan dan kewarasan publik untuk melakukan kontrol demokrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menertibkan relawannya yang terus mencari muka lewat kasus Rocky Gerung dalam dugaan pencematan nama baik.

"Di sinilah relevansi dan diperlukannya cawe-cawe Pak Jokowi untuk menertibkan orang-orangnya. Bukan sebaliknya, malah memberi panggung ‘pembegal demokrasi’ seperti KSP Moeldoko untuk semakin memperkeruh situasi," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Senin (7/8/2023).

Kamhar menyatakan bahwa Presiden Jokowi juga telah tegas menyatakan tak akan memperpanjang kasus tersebut.

Namun, masih ada kelompok yang mencoba mencari muka lewat kasus Rocky.

"Tampak nyata masih ada manuver-manuver terkait ini dari berbagai pihak yang hanya sekedar mencari panggung sebagai manifestasi politik ‘cari muka’," jelasnya.

"Terbaca pula gejala ada yang mencoba mengail di air keruh dengan membuatnya menjadi gaduh dan kemudian memanfaatkan kegaduhan ini. Pihak-pihak ini mengidentifikasi diri sebagai orang atau kelompok pro Jokowi," sambungnya

Ia menilai ucapan bajing*n tolo* yang disampaikan Rocky Gerung berfungsi sebagai kritik untuk menjaga keawasan dan kewarasan publik untuk melakukan kontrol demokrasi terhadap kekuasaan yang bersifat ambivalen.

"Upaya pembungkaman, pengkondisian, apalagi jika sampai terjadi kriminalisasi terhadap orang-orang seperti Rocky Gerung, hanya akan mempercepat matinya demokrasi. Tentu kita semua tak menginginkan itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Kamhar pun meminta Presiden Jokowi agar tidak mengkhianati reformasi yang telah melahirkannya sebagai pemimpin.

"Sekali lagi, pada situasi seperti ini Jokowi mesti cawe-cawe agar tak menjadi malinkundang reformasi yang telah melahirkannya. Karena pembiaran sama halnya dengan ikut ambil bagian membantu percepatan matinya demokrasi," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini