Laporan Wartawan Tribunews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemungutan suara berlangsung pada 14 Februari 2023 mendatang yang di mana awal tahun itu merupakan puncak musim hujan.
Sehingga, Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat menjelaskan, cuaca bakal jadi tantangan tersendiri bagi KPU dalam melakukan penyebaran logistik pemilu.
Selain cuaca, kondisi geografis juga menjadi fokus penting KPU.
Baca juga: Mahasiswa Gugat UU Pemilu ke MK, Minta Masa Jabatan Anggota DPR, DPD, dan DPRD Dibatasi 2 Periode
Maka dari itu, KPU untuk mengantisipasi cuaca dan kesulitan geografis, KPU menggandeng TNI/Polri dalam bekerja sama.
"Solusinya kita akan bekerja sama dengan TNI/Polri khusus untuk menembus daerah-daerah yang memakan waktu karena sulitnya geografis. Logistik itu Februari sudah kita mitigasi risiko-risiko termasuk cuaca, karena di musim penghujan kan," Kata Drajat, sapaan akrabnya, di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (7/8/2023).
"Kemarin Sekjen (Sekretaris Jenderal) sudah survei di beberapa dan tempat dan kita sudah melakukan simulasi di Bogor, kita butuh waktu berapa lama sih. Dan kita akan simulasi distribusi juga di beberapa titik ini. Ini waktu sortir, kemudian packing, dan distribusi ke TPS (tempat pemungutan suara) itu berapa lama," tambahnya.
Baca juga: Ratusan Ibu-ibu Majelis Taklim Jaktim Deklarasi Dukung PAN untuk Pemilu 2024
Lebih lanjut, supaya logistik dapat datang tepat waktu, jadwal keberangkatan transportasi ke wilayah yang sulit dijangkau juga tak boleh luput dari perhatian KPU.
"Ini yang harus sejak awal di-order dulu kapalnya, speedboat-nya disiapkan dulu. Nanti ketika begitu barang masuk, tek tek tek itu sudah (siap). Belum kalau ada gelombang-gelombang," tandasnya.
Sebagai informasi, dalam persiapan logistik seperti kotak dan surat suara, KPU telah melakukan simulasi penghitungan bongkar muat, sortir, lipat, dan pengepakan logistik.
Simulasi ini dilakukan di gudang Kantor KPU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2023).
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan ihwal pentingnya simulasi ini mengingat proses pencoblosan suara dilakukan secara serentak.
Hal ini berarti, baik dari segi logistik dan sumber daya, harus diperhitungkan dan diperhatikan secara matang.