Adapun ia membuka diri bagi partai lain untuk bergabung dan sepakat mencari talenta terbaik untuk direkrut guna mengatasi hambatan pembangunan menuju 'Indonesia Emas', sebuah konsep yang sebelumnya diungkapkan oleh Jokowi.
“Kita hanya bisa jadi negara maju kalau ada persatuan Indonesia. Karena itu saya menawarkan persatuan ini harus jadi dasar tonggak bahwa kita terbuka dengan partai-partai lain,” kata Prabowo.
Ia mengatakan dirinya akan berhadapan dan bertanding dengan kontestan lain dengan rukun.
“Kita bersaing dengan gagah dan ksatria. tidak akan jelek jelekkan atau cela pihak manapun.”
Jokowi mengungkapkan gagasan ‘Indonesia Emas’ ini 16 Juni 2023 lalu saat meluncurkan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045
Poin pertama dari visi itu adalah stabilitas bangsa dan negara. Kedua, keberlanjutan dan kesinambungan dalam memimpin. Ketiga, sumber daya manusia (SDM), yang menjadi kekuatan besar Indonesia.
Dengan bergabungnya PAN dan Golkar, maka Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo telah terdiri dari empat parpol di parlemen, yakni Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN.
Jokowi gagal pasangkan Prabowo dengan Ganjar
Skema Jokowi memasangkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo kandas.
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie sempat mengatakan bahwa menduetkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo merupakan pasangan ideal untuk Pilpres 2024.
Bahkan, Budi Arie menyebut jika Jokowi masih mengupayakan duet kedua tokoh tersebut untuk bisa direalisasikan.
Hal itu disampaikan Budi Arie menyikapi wacana Prabowo Subianto dipasangkan dengan Ganjar Pranowo untuk didukung di Pilpres 2024.
Meski demikian, Budi Arie mengakui, dinamika menyatukan kedua tokoh tersebut bukan lah perkara yang mudah.
Karena, dinamika politik saat ini telah menentukan kedua tokoh itu telah dimajukan oleh partai politik masing-masing.
Ganjar telah dideklarasikan sebagai Capres oleh PDIP, PPP dan Perindo.